LAPORAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN
Related
DOWNLOAD FILE DISINI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ilmu tentang struktur dan fungsi
jaringan pada hewan perlu dipelajari karena pemanfaatan dan penerapannya bagi
kehidupan manusia. Selain itu, ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk
memecahkan masalah di bidang keanekaragaman hayati. Tubuh hewan tersusun atas
banyak sel. Sel-sel itu dapat membentuk jaringan di tempat tertentu. Jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama terikat oleh
bahan antar sel yang membentuk suatu kesatuan. Jaringan pada hewan dan manusia
terdiri dari bermacam-macam yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
ikat, dan jaringan saraf, dan masih banyak jaringan lainya.Untuk melihat
jaringan-jaringan tersebut harus digunakan mikroskop dengan perbesaran tertentu
Adapun yang melatar belakangi praktikum
ini adalah awal dari keinginan kami untuk mengetahui jaringan hewan dan
bagian-bagiannya serta fungsinya masing-masing. Untuk mengetahui hal tersebut
ada beberapa bahan yang akan diamati melalaui mikroskop.
1.2 Tujuan praktikum
Setelah praktikum diharapkan mahasiswa
dapat mempelajari ciri-ciri dan struktur histologis dari jaringan epitel,
jaringan pengikat, dan jaringan otot.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Jaringan hewan
Pada dasarnya jaringan pada hewan
dapat dibagi dalam 4 kelompok, yakni jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan
epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik
disebelah luar maupun sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah dan
lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel
selapis pipih, epitel selapis kubus, epitel selapis silindris, epitel berlapis
pipih dan epitel berlapis semu silindris.
b. Jaringan
ikat merupakan jarigan yang berfungsi memperkuat tubuh, mengisi tubuh dan
menghubungkan jaringan yang satu dan
jaringan yang lain. Coontoh jaringan ikat misalnya jaringan mesenkim, jaringan
ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan,
jaringan tulang keras dan darah.
c. Jaringan
otot mempunyai fungsi untuk pergerakan karena sel-selnya dapat berkontraksi.
d. Jaringan
saraf merupakan alat kordinasi dari segala aktivitas tubuh hewan disebabkan
karena ada sistem saraf. Satu sistem saraf dibangunan atas sel-sel saraf
(neuron). Sebuah sel saraf mempunyai satu sel badan kemudian dari badan sel ini
keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma,
yakni dendrit dan neurit (akson).
Tubuh hewan
terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan
fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka
mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang
bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu
kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut
histology.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan
fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan
otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi
(jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan
epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf.
1. Jaringan
Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi
tubuh dengan lingkungannya, baik disebelah luar maupun disebelah dalam seperti
dinding usus, pembuluh darah, dan lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel
seselapis pipih, epitel selapis kubus,epitel selapis silindris, epitel berlapis
pipih dan epitel selapis semu silindris. Jaringan
epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan
ini membentuk kulit yang membungkus tubuh.
Jaringan epitel menjalankan
berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa
epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang.
Epitelium juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari jaringan dan ke
rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumner pada saluran pencernaan mengeluarkan
enzim-enzim cerna ke dalam intestin dan juga menyerap produk akhir pencernaan
makanan daripadanya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh dilapisi dengan
epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan dan rongga paru-paru. Dan
jaringan epitel ini meliputi ginjal.
2. Jaringan
Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi
memperkuat tubuh, mengisi tubuh dan menghubungkan jaringan yang satunya dengan
yang lainnya.contoh jaringan ikat misalnya jaringan maseenkim, jaringan ikat
longagar, jaringan ikat padat, jaringan lemak,jaringan tulang rawan, jaringan
tulang keras dan darah. Jaringan pengikat berbeda dengan
jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak.
Jaringan pengikat berfungsi untuk
mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk
mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk
membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan
pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi
lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya,
jaringan pengikat rangka tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair, tulang
keras dan tulang compact.
3. Jaringan
Otot
Jaringanotot mempunyai fungsiuntuk pergerakan karena
sel-selnyadapat berkontraksi. Jaringan otot
tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya dan miofibril.
Miofibril tersusun atas protein kontraktil yang terdapat di sepanjang sel dan
tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung. Batas antara sel otot terlihat
jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema adalah lapisan membran yang
mengelilingi sel otot.
Jaringan otot, jaringan ini
sebagian besar terdiri atas sel-sel yan berbentuk serabut-serabut dengan ukuran
panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun
dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai
daya kerut yang cukup tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau
sepertiga panjang normal. Jaringan otot ada tiga yaitu otot serat lintang,otot
polos dan otot jantung.
4. Jaringan
Saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala
aktivitas tubuh hewan disebabkankarena adabsistem saraf. Satu sistem saraf
dibangunkan atas sel-sel saraf(neuron). Satu sel saraf mempunyai satu badan sel
kemudian dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendritdan
neurit(akson). Di dalam satu sel neuron,
sitoplasmanya mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan
mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan melalui sel neuroglia yang
menyelubunginya. Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Badan sel mengandung inti sel.
Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit. Dendrit merupakan
sejumlah serabut sitoplasma. Funsi dendrit adalah membawa rangsangan ke badan sel.
Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal. Fungsia akson adalah membawa rangsangan meninggalkan badan sel. Akson juga
dapat bercabang-cabang di dekat ujungnya (terminal akson). Titik temu antara
terminal akson neuron yang satu dengan neuron yang lainnya disebut sinapsis.
Sinapsis berfungsi meneruskan rangsangan ke sel saraf yang lain.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan
bahan
Adaapun
alat yang digunakan pada praktikum kali
ini adalah miskroskop.. Dan adapun bahan yanng digunakan preparat epitel
epididmiis cauda, preparat jaringan
adiposa dan jaringan tulang keras, preparat jaringan otot jantung, dan otot
rangka serta otot polos.
3.2 Prosedur
kerja
Epididimis
cauda, perhatikan penampang melintang sebuah tubulus peididmis dan amati
sel-sel penususnnya. Jaringan adiposa,
perhatikan sel-sel penyusunnya dan tentukan letak sitoplasma dan
intinya. Jaringan tulang keras, gambarkan satu sistem havers lengkap dengan
bagian-baginnya. Jaringan otot, amaati preparat histologis otot rangka, otot
polos dan otot jantung, kemudian gambarkan serabut otot tersebut lengkap dengan
intinya.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel
4.1.1 hasil pengamatan pada jaringan hewan.
NO
|
Gambaar jaringan epitel (epitel epididimis cauda)
|
Keterangan
|
1.
|
![]() |
Jaringan pada
ginjal
|
NO
|
Gambar jaringan ikat
(jaringan adiposa/jaringan tulang keras)
|
keterangan
|
1.
|
![]() |
Tulang keras
|
2.
|
![]() |
Tulang compact
|
3.
|
![]() |
Tulang hialin
|
NO
|
Gambar jaringan
otot
|
Keterangan
|
1.
|
![]() |
Otot serat lintang
|
2.
|
![]() |
Otot polos
|
3.
|
![]() |
Otot jantung
|
NO
|
Gambar jaringan
saraf
|
Keterangan
|
1.
|
![]() |
Jaringan saraf
|
2.
|
![]() |
Kuli mamalia
|
4.2 Pembahasan
Sebelum
memulai praktikum sediakan alat yaitu mikroskop dan beberapa bahan atau
beberapa preparat yaitu preparat epitel epididmis cauda, preparat jaringan
adiposa dan jaringan tulang keras, preparat jaringan otot jantung dan otot
rangka serta otot polos. Setelah tersiapkan alat dan bahan praktikum praktikan
akan memulai penganmatan dan setelah melakukaan pengamatan dari keempat
jaringan tersebut, masing-masing jaringan mempunyai beberapa baagian jaringan
laagi yaitu jaringan epitel meliputi
epitel selapis dan epitel berlapis banyak, dan dibedakan menjadi empat yaitu
epitel pipih, yang tersusun sel-sel berbentuk pipih dan daapat ditemukan antara
lain dipembuluh limfah, pembuluh darah, rongga mulut dan rongga hidung. Epitel
kubus tersusun oleh sel-sel berbentuk kubus, dapat ditemukan di ovarium, lensa
mata dan ginjal. Epitel silindris tersusun oleh sel-sel yang berbentuk
silindris, dapat ditemukan dikelenjar pencernaan, jonjot usus, laring. Farinng,
dan trakea. Epitel transisional tersusun oleh sel-sel yang dapat berubah
bentuk, dapat ditemukkan antara lain pada kantung kemih, kelenjar pencernaan,
jonjot usus, laring, faring, dan trakea.
Pada jaringan ikat meliputi tulang keras, yaitu tulang yang membentuk suatu jalinaan yang
disebut sistem havers: Lakuna adalah membran yang membungkus sel tulang (osteosit). Berfungsi untuk mellindungi sel
osteosit dan memisahkannya dari mmatriks
ekstraseluler. Kanalikuli adalah penjulurran-penjuluran dari membran
lakuna yang berhubungan dengan penjuliran dengan lakuna lainnya. Lamella adalah
hubungan antara lakuna yang satu dengan lakuna yang lain. Saluran havers megandung pembuluh darah dan saraf. Berfungsi
untuk transportasi nutrisi ke sel-sel tulang serta mengangkut limbah
metabolisme dari sel-sel tulang. Tulang hialin yaitu pembentuk material
keranngka yang fleksibel dan kuat, meliputi tiga macam tulang hialin: tulang
rawan hialin bersifat halus, transparan, dan memiliki matriks yang homogen.
Terdapat pada permukaan persendian dan dinding trakea. Tulang rawan elastis
bersifat lentur dengan matriks yang berserabut elastis bercabang, terdapat pada
ujung telinga dan daun telinga. Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan
matriks banyak mengandung serabut kolagen, terdapat diantara ruas-ruas tulang
belakang dan tulang rawan pada lutut.
Tulang compact berdasarkan letaknya
tulang kompak dapat ditemukan di tulang pipa. Tulang pipa dapat ditemukan di
tulang paha, tulang betis, dan tulang hasta. Tulang kompak juga dapat ditemukan
di tulang hasta, tulang-tulang telapak tangan, tulang ruas-ruas jari tangan,
tulang selangka, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang ruas-ruas jari kaki.
Pada jaringan otot meliputi otot polos yang mempunyai miofibril yang homogen
dan berbentuk seperti gelendong dengan
satu inti sel terletak ditengah, otot polos bekerja secara tidak disadari dan
bereaksi lambat terhadap ransangan. Otot polos berfungsi paada pergerakan organ
bagian dalam tubuh seperti pergerakan usus. Otot jantung mempunyai miofibril
yang heterogen dan berbentuk silinder bercabang, mempunyai garis gelap terang dengan satu inti yang terletak
ditengah, otot jantung bekerja secara tidak disadari dan bereaksi cepat
terhadap rangsang. Otot serat lintang dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil
yanng disebut dengan miofibril. Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan
dengan miofibril ini. Ketika myofibril diamati dengan mikroskop elektron,
ditemukan adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian disebut
pita A (anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A
terdapat daerah yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat
daripada bagian pita A yang lain, daerah ini disebut dengan zone H. Pita I
terbagi menjadi dua bagian oleh garis Z yang tebal dan gelap. Sarkomer
merupakan daerah antara dua garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada
jarak 1500 – 2300 nm tergantung bagian yang berkontraksi. Sarkomer merupakan
satuan fungsional otot. Berikut gambar zona pada otot lurik. Pada jaringan
saraf meliputi sel sraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron dan sel-sel
pendukung atau sel gila (sel yang menunjang dan melindungi neuron). Berdasarkan
fungsinya neuron dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: neuron sensorik yang menerima rangsangan dari
linkungan dan menghantarkan impuls
kesaraf pusat (otak atau sum-sum tulaang belakang). Neuron penghubung
yang menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik. Neuron motorik yang
menghantarkan impuls dari sistem saraf
pusat ke organ motorik. Kulit mamalia adalah organ
tunggal yang terberat di tubuh, dengan berat sekitar 16 % dari berat badan
total. Kulit terdiri atas dua lapisan utama, epidermis yaitu lapisan epitel
yang berasal dari ektoderm, dan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang
berasal dari mesoderm. Batas epidermis dan dermis tidak teratur, dan tonjolan
dermis disebut papila saling mengunci dengan tonjolan epidermis yang disebut epidermal
ridges (rabung epidermis).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun
pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa penyusun jaringan tubuh
berdasrkan struktur histologis meliputi jaringan epitel, jaaringan saraf,
jaringan ikat dan jaringan otot.dimana keempat jaringan ini mempunyai
bagian-bagian yaitu jaringan pada tulang keras, tulang hialin, ginjal, saraf,
otot jantung, otot polos, kulit mamalia, dan tulang kompak.
5.2 Saran
Berdasarkan
pada praktikum kali ini praktikan berharap agar praktikum keedapnnya lebih baik
lagi yaitu praktikan harus lebih giat lagi belajar mengenai praktikum dan
mudah-mudahan tidak ada lagi kendala mengenai fasilitas laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
A
Neil. Campbell dkk.2010.Biologi.Jakarta:Erlangga
Tim
dosen pembimbing. 2014. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Jember
University press.
Waluyo,Joko.2010.Biologi
Umum. Jember : unej A.Martin elizabeth.2012.Kamus Sains.Yogyakarta:Pustaka
Belajar
Yatim,
Wildan. 1987. Biologi Modern-Biologi Sel. Bandung : Tarsito Waluyo, J. 2006
0 Response to "LAPORAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN"
Post a Comment