PENGENCERAN SUATU LARUTAN
Related
DOWNLOAD FILE DISINI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Larutan dapat didefinikan sebagai campuran
dari dua atau lebih zat homogen yang terdisper sebagai molekul
ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Berdasarkan keadaan fase
setelah bercampur, maka campuran ada yamg homogen dan heterogen. Campuran
homogen adalah campuran yang membentuk satu fase, yaitu yang mempunyai sifat
dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya.
Campuran homogen lebih sering disebut dengan larutan, contohnya air gula dan alkohol dalam air. Seterusnya, campuran heterogen adalah campuran
yang mengandung dua fase atau lebih, contohnya air susu dengan air kopiyang
akan dibahas dalam koloid. dalam suatu
larutan terdapat beberapa komponen penyusun, komponen yang terdapat dalam
jumlah besar disebut pelarut atau solvent, sedang komponen yang terdapat dalam
jumlah kecil disebut zat terlarut atau solut. Jumlah zat terlarut atau solut
yang ada didalam sejumlah
larutan atau pelarut dinyatakan dalam bentuk konsentrasi.Konsentrasi dapat
dinyatakan dalam beberapa cara antara lain molaritas, molalitas, normalitas,
dan sebagainya. Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering
dihasilkan konsentrasi yang tidak tepat dengan yang diinginkan, seperti dalam
pembuatan teh jika gulanya terlalu banyak maka tehnya akan terasa sangat manis
dan sebaliknya jika airnya terlalu banyak sementara gula yang hanya sedikit
rasanya pasti tidak enak. Maka dari itu dibutuhkan takaran yang tepat antara
pelarut dan zat terlarut agar diperoleh larutan yang bagus.Oleh karena itu,
berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpilkan bahwa praktikum ini sangat
penting di lakukan untuk mengetahui cara membuat larutan, mengencerkan suatu
larutan, dn cara menentukan suatu konsentrasi larutan dilakukan percobaan ini
yang berjudul “ Pebuatan larutan”.
1.2Tujuan
percobaan
1. Agar dapat
mengetahui cara membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
2. Untuk dapat
mengetahui cara mengencerkan larutan.
3. Agar dapat
mengetahui cara menentukan konsentrasi larutan yang telah di buat
1.3 Manfaat Percobaan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan larutan dengan
konsentrasi tertentu.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi dari larutan serta bahaya dari larutan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Larutan
didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Laruta dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelaru.
Sedangka larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah za terlarut, sdangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana
solute terlarut (Barroroh, 2004).
2.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
pembuatan larutan yaitu Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat kaca atau plastik yang tidak tahan panas.
Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L, Fungsi: Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.Gelas Kimia (beaker) Berupa gelas tinggi,
berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 . Ukuran alat ini ada
yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Fungsi: Untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, Menampung zat kimia, Memanaskan cairan, Media pemanasan cairan. Pipet volume :digunakan untuk mengambil cairan dalam
jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung. Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari
plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi
karet, Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Bola hisap digunakan untuk membantu proses
pengambilan cairan terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot
cairan. Neraca analitik untuk menimbang bahan yang akan digunakan, fungsinya
untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecar otomatis harganya
dengan harga dasar satuan banyak kurang. Labu takar cara menggunakan berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup;
terbuat dari
kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L. Fungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu dan mengencerkan larutan. Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau
padatan yang akan dilarutkan. tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi,
kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari,
kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen. Kaca arloji terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.Fungsi Sebagai penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel,tempat saat menimbang bahan kimia, tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. .
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium. Fungsi Untuk mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan, dipakai untuk mengaduk larutan. Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk
cairan di dalam gelas kimia. Botol semprot
berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi
sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan
botol sampai airnya keluar.
2.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan larutan yaitu Asam klorida
(HCl) adalah asam kuat dan memisah sepenuhnya dalam air HCl dibentuk dalam
ikatan kovalen antara ion hidrogen dan klorida, penggunaan dalam produksi baja
dan dalam produksi obat-obatan. Natrium Chlorida (NaCl)
yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang
tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran
berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses
metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat
terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl
terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat
konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi
rendah). NaOH juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
atau sodium hidroksida, adalah
sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk
dari oksida
basa Natrium Oksida dilarutkan
dalam air. membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat
ini larut dalam air
pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan
salah satu produk utama industri kimia.
BAB III
METODE
KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Ø Alat
Alat
|
Jumlah
|
Gelas ukur 100 Ml
Gelas ukur 50 mL
Pipet
volume
Pipet tetes
Pompa karet
Neraca analitik
Labu takar
Kaca arloji
Spatula
Batang pengaduk
Botol semprot
|
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
|
Ø Bahan
Bahan
|
Asam klorida (HCl)
NaCl
NaOH
Asam sulfat (H2SO4)
|
2.1
Prosedur
Kerja
1. Membuat perhitungan terhadap bahan yang akan dibuat
lrutan
a. Bahan
padat:
- Timbanglah dengan teliti berat zat yang akan ditentukan konsentrasinya
(minta persetujuan asisten)
- Larutkan zat tersebut dengan air dalam labu takar
b. Bahan cair:
- Ukurlah berapa volume yang akan dibuat/dipergunakan (minta persetujua
asisten)
- Larutkan zat tersebut dengan aquades didalam labu takar.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
3.2Hasil Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
keterangan
|
1.
|
Pembuatan larutan HCl 1 m
Dik : ρ = 1,19 kg/ml
% = 37%
Mr = 36,5 gr/ml
Dit : HCl….?
Peny : M1
=
=
=
= 32,602×0,37
Jadi,
mengambil larutan Hcl sebanyak 8,3 ml dengan cara kerja sebagai berikut:
1) Larutan
Hcl diambil sebanyak 8,3 ml
2) Memasukkan
larutn ke dalam labu ukur 100 ml
3) Memasukkan
aquades sampai batas miniskur labu ukur
4) Mengocok
labu ukur sampai kedua larutan homogeny
|
-larutan HCl 1 m dalam
volume 100 ml
|
|
2
|
Pembuatan larutan H2SO4
2 N
Dik : ρ = 1,84 kg/ml
% = 98%
Mr = 98 gr/ml
Dit : H2SO4….?
Peny : M1
=
=
=
=
Ø
V1·M1 = V2·M2
V1·18,4 = 50 m ·1
V1 =
= 2,71 mL
1)
Mengambil larutan H2SO4 Sebanyak
2,71 ml
2)
Masukan kedalam labu ukur 100 ml
3)
Memasukkan aquades hingga batas minisku
4)
Mengkocok labu ukur sampai dedua larutan
tersebut homogeny.
|
Larutan H2SO4
sebanyak 50 ml
|
|
3
|
Pembuatan larutan NaCl
Dik : % = 1%
Volume pelarut=50 m
Dit :
NaCl….?
Peny : % =
1% =
= 0,5 gr
1)
Menimbang NaCl sebanyak 0,5 gr
pada neraca analitik
2)
Melarutkan NaCl dengan menggunakan
aquades
3)
Masukaan larutan NaCl kedalam labu
ukur sebanyak 50 ml dan aquades hingga batas miniskur
4)
Mengocok labu ukur hingga larutan
keda-duanya homogeny.
|
-larutan NaCl 1 % dalam
volume 50 ml
|
|
4
|
Pembuatan larutan NaOH 1 m
Dik : m = 1 m
Mr = 40
L= 0,1
Dit : gr…(NaOH).?
Peny : gr
= m x Mr x L
=
= 4 gr
1)
Menimbang NaOH sebanyak 4 gr
2)
Melarutkan NaOH dengan menggunakan
aquades
3)
Memasukan larutan NaOH kedalam
labu ukur sebanyak 100 ml
4)
Memasukan aquades hingga batas
miniskur
5)
Mengocok labu ukur hingga kedua
larutan homogen.
|
Larutan NaOH 1m dalam volume
100 ml
|
|
BAB V
PEMBAHASAN
Larutan adalah campuran homogen
(komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara
zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara
zat pelarut dengan zat terlarut), partikel-partikel penyusunnya.Berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang
terlarut didalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair,
atau gas. Dengan demikian,larutan = pelarut (solvent) +zat terlarut
(solute)Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.Secara
fisik campuran dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu larutan homogen dan
larutan heterogen. Larutan homogen adalah larutan yang komposisinya begitu
seragam sehingga tidak dapat lagi diamati bagian - bagian komponen
penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra. Sedangkan larutan heterogen adalah
larutan yang jika di dalam larutan itu terjadi penggabungan yang tidak merata
antara dua zat atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang
lainnya tidak sama di berbagai bagian dan terdapat permukaan – permukaan
tertentu yang masih diamati antara fase- fase yang terpisah.Sifat - sifat fisik
larutan ditentukan oleh konsentrasi dari beberapa komponennya. Konsentrasi
larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu pelarut atau larutan.
Terdapat beberapa cara yang umum dipakai dalam menyatakan konsentrasi larutan,
yaitu :Persen berat ( % ) Persen volume ( %) Persen berat per volume ( %)Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat antara lain:
1. Temperatur/
Suhu 2. Pelarut 3. Ion sekutu 4. PH 5. Kompleks 6. Konsentrasi.
Konsentrasi larutan adalah
jumlah zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah tertentu larutan.
Molaritas menyatakan konsentrasi sebagai jumlah zat mol terlarut dalam 1 L larutan,yang
akan mengurangi konsentrasi (molaritas) larutan tanpa mengubah jumlah zat mol
total zat terlarut yang terdapat dalam larutan.Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja,
sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat
terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran atau jumlah
gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah
pengenceran. Rumus yang digunakan untuk pengenceran itu sendiri adalah
M1V1 = M2V2
M1 =
Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 =
Volume larutan sebelum pelarutan
M2 =
Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 =
Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
yang kami peroleh dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa
volume atau massa larutan yang akan dibuat.
2. Dalam pengenceran larutan
yaitu dengan menambahkan pelarut pada larutan pekat sehingga menjadi larutan
encer.
3. Dalam menentukan
konsentrasi larutan yaitu dengan memperhatikan konsentrasi awal larutan, massa
larutan, dan massa pelarut yang digunakan dan konsentrasi akhir larutan.
B.
Saran
Saran yang
dapat saya asumsikan setelah percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Sebaiknya praktikan
berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang ada di Laboratorium agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Sebaiknya praktikan
agar teliti dalam pengambilan data agar data yang diperoleh akurat.
Daftar
Pustaka
Achmad,
Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti : Bandung
Baroroh,UmiL.U.2004.DiktatKimiaDasar http://noerbiologi.blogspot.com/2013/03/pembuatan-dan-penentuan-kosenhttp://wahidahsyamsu.blogspot.com/2013/03/laporan-lengkap-praktikum-kimia.htmltrasi.htmlhttp://amrida-akkas.blogspot.com/2011/03/pembuatan-larutan-dengan-konsentrasi.html
0 Response to "PENGENCERAN SUATU LARUTAN"
Post a Comment