Lettori fissi

RESUME PENGARUH KADAR KOLESTEROL TERHADAP KESEHATAN TUBUH



DOWNLOAD FILE DISINI

PENGARUH KADAR KOLESTEROL TERHADAP
KESEHATAN TUBUH
1.1 Pendahuluan
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Morbiditas dan Mortalitas PTM semakin meningkat di Indonesia. Data kematian menurut World Health Organiza- tion (WHO) menunjukkan bahwa dari  57 juta ke- matian di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta disebabkan oleh PTM. Penyakit kardiovaskular merupakan PTM penyebab kematian terbesar yai-tu sebesar 39%. Kematian akibat PTM akan terus meningkat di seluruh dunia. Peningkatan terbesar akan terjadi di negara menengah dan miskin. Se- besar 70% dari populasi global akan meninggal akibat PTM seperti jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker.
Transisi epidemiologi penyakit menular menjadi penyakit tidak meular akan terlihat jelas pada tahun 2030. Jumlah kesakitan akibat penya- kit tidak menular dan kecelakaan akan meningkat, sedangkan penyakit menular akan menurun. Peningkatan kejadian PTM ini berhubungan dengan faktor risiko akibat   adanya perubahan gaya hi- dup seiring dengan perkembangan yang semakin moderen, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia harapan hidup.
Tingginya  kadar  kolesterol  di  dalam  darah merupakan  permasalahan yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai macam penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Bedasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan risiko terjadi- nya ateroklerosis yang merupakan penyebab PJK akan meningkat apabila kadar kolesterol total di dalam darah melebihi batas normal.
Seperti halnya penyakit  hipertensi tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 1,56 milyar orang atau 60% dari jumlah penduduk dewasa dunia (Ridwan, 2002). DiIndonesia, banyaknya penderitahipertensi diperkirakan 15 juta orang,tetapi hanya 4% yang merupakanhipertensi terkontrol. Hipertensi dijulukiSilent Killeratau si pembunuh diam-diam karena merupakan penyakit tanpa tanda dan gejala yang khas.  Masyarakat  menganggap hipertensi hal yang biasa sehingga hanya nampak jika sudah parah dan menimbulkan komplikasi yang sangat berbahaya seperti stroke (Tarsiaetal.,2013; Tolstopiatov, 2006).
Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan risiko stroke delapan kali dibanding dengan orang yang tidak mengalami hipertensi. Selain itu hipertensi juga menyebabkan payah jantung, gangguan pada ginjal dan retinopati. Hal ini akan membahayakan jika  tidak  dikontrol  dengan  baik. Penyebab kenaikan tekanan darah sulit dipastikan  secara  pasti  karena  faktor yang memicu kenaikan tekanan darah sangat   banyak   dan   bersifat   spesifik untuk setiap individu. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang menjadi faktor risikopenyakit jantung dan pembuluh  darah  (Ruslianti,2014). Kolesterol  merupakan  factor resiko  yang  dapat  dirubah  dari hipertensi,  jadi  semakin  tinggi  kadar kolesterol   total   maka   akan   semakin tinggi  kemungkinan  terjadinya hipertensi  (Fujikawa,  Iguchi,  Noguchi,& Sasaki, 2015). Peningkatan kadar kolesterol darah banyak dialami oleh penderita hipertensi, pernyataan ini diperkuat dengan berbagai penelitian yang  mendukung. 
1.2 Pembahasan
Kadar kolesterol total di dalam darah sangat berpengaruh terhadap pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Kadar kolesterol yang melebihi batas normal akan memicu terjadinya proses aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pola makan dengan kadar kolesterol total. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian case control. Sampel penelitian ini sebesar 56 orang yang terdiri dari 28 kasus dan 28 kontrol.  Sampel diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji statistik dan perhitungan OR dengan Epi Info. Hasil penelitian besar risiko kadar kolesterol total adalah usia (p=1,00; OR=1,2;95% CI=0,36<OR<3,92), pola makan tinggi lemak (p=0,285; OR=2,06;95%CI=0,7<OR<5,98), pola makan tinggi serat (p=0,030;OR=4;95%CI=1,28<OR<12,4).
Setiap pola makan yang salah pasti akan mempengaruhi kesehatan tubuh seperti pemberian Margarin pada makanan kita sehari-hari dengan jumlah yang tidak sesuai pada kebutuhan tubuh 3,6 gr (0,5%)  dan 7,2 g (0,5%) perhari mampu menaikkan kadar kolesterol LDL. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit salah satunya adalah Kolesterol tinggi dalam darah berhubungan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), penyempitan serta kakunya dinding pembuluh darah akibat dari penumpukan kolesterol pada pembuluh darah dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Jenis penelitian deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional.
Populasi adalah semua penderita hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang  dengan metode total sampling, sejumlah dari 34  orang.  Kadar  kolesterol  diukur  menggunakan kolesterol  alat  pengukur  digital,  sedangkan tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Uji statistik yang digunakan adalah uji Rank Spearman pada α = 0,05. Hasil penelitian sebagian besar (52,9%) responden  mempunyai kadar kolesterol darah sedang (200 239 mg/dl) dan hampir setengahnya (41,2%) responden responden menderita hipertensi derajat 1  (  140  -159/90-99 mmHg)    dan hipertensi derajat 2   (160 -179/100-109 mmHg). Nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000 bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kadar Kolesterol dengan Kadar Hipertensi dengan koefisien korelasi 0,668 menandakan hubungan yang tinggi antara kadar kolesterol dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung. Memberikan informasi kepada pasien supaya memantau kadar kolesterol total disarankan untuk tetap dalam batas normal (< 200 mg/dl) serta mengatur gaya hidup.
1.3 Penutup
            a. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola makan tinggi  serat memiliki OR yang bermakna sedangkan usia dan pola makan tinggi lemak tidak signifikan. Sebaiknya diberikan tambahan informasi yang diberikan kepada masyarakat peduli tentang faktor-faktor risiko tingkat kolesterol total yang mencakup makan pola diet tinggi lemak, rendah serat, sehingga pada saat mengkonsumsi makanan sudah diketahui bahwa makanan tersebut mengandung kadar kolesterol.
b. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu para peneliti sebaiknya memperjelas maksud dan tujuan penelitian mengenai kadar kolesterol dalam tubuh.
1.4  Sumber Referensi
1.             Alodiea Yoeantafara1, SantiMartini2
1Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
2Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
2.            Selly Octavany
      Program Study Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
      Universutas Dipanegoro, Semarang 2012
3.            Heni Maryati
     Program Studi Diploma III     Keperawatan,  STIKES Pemkab Jombang
Jalan dr. Sutomo 75 -77 Jombang Telp 081335701857 email : nie.maryati@gmail.com






Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "RESUME PENGARUH KADAR KOLESTEROL TERHADAP KESEHATAN TUBUH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel