Lettori fissi

MAKALAH ASAM NUKLEAT

Related



DOWNLOAD FILE DISINI

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
      Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena dengan hanya limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yaitu “ Asam Nukleat “. 
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Adnan Malaha, S.Pd selaku dosen mata kuliah Biokimia yang telah membantu dalam membimbing dalam pembuatan laporan ini.
2.      Ibu sebagai motivator penulis dan berkat jasa-jasa, kesabaran, dan doanya penulis mampu menyelesaikan laporan ini.
Semoga dengan disusunnya makalah ini, penulis dapat membagi ilmu dan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca. Walaupun makalah ini masih banyak memiliki kekurangan maupun kesalahan baik dari segi penulisan kalimat dan rangkaian kata dan dengan rendah hati agar kiranya rekan-rekan sekalian dapat untuk memberikan saran dan kritikan yang membangun.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Gorontalo, April 2017

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……..………………..………………………….     i
DAFTAR ISI ……....……………………………………………………     ii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...     iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………     v
BAB I  PENDAHULUAN  ……...…….………………………………..    1
A.    Latar Belakang ……………………………….………………….     1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………….     1
C.     Tujuan …………………………….…………………..…………     2
D.    Manfaat ……………………………….…………………………     2
BAB II  PEMBAHASAN ……… ………....…………………………....   3
A.    Asam Nukleat …..……….………..……………….…………….     3
B.     Jenis-jenis Asam Nukleat ..…………..……………………...….       3
a.       DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) ……………………………       3
b.      RNA (Ribo Nucleic Acid) ………………………………….       4
C.     Pebedaan DNA dan RNA ………………………………………     6
D.    Nukleotida ………………………………………………………     6
E.     Ikatan Hidrogen dan Ikatan Fosfodiester  .……………………..     8
a.       Ikatan Hidrogen …..……………………..………….……...       8
b.      Ikatan Fosfodiester ……………………..…………………..      9
F.      Sintesis DNA ………………...…………………………………      10
a.       Konservatif …………………………………………………      10
b.      Semikonservatif ….…...…………………………………….      11
c.       Dispersif …………………………………………………….      11
G.    Sintesis RNA ……………………………………………………     12
a.       Inisiasi ………………………………………………………      12
b.      Elongasi …………………………………………………….      13
c.       Terminasi …………………………………………………..        13


BAB III PENUTUP ..…….…………………………………………..….    14
A.    Kesimpulan ……………………………………………………..      14
B.     Saran …………… ………………………………………………     14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..     15



DAFTAR GAMBAR
Gambar II.I         Basa Nitrogen DNA ……….….………….…………..     7
Gambar II.II        a) Gula Ribosa dan Pirimidin Urasil
b) Rantai Tunggal RNA …..……………………..…..      7
Gambar II.III      Ikatan Hidrogen ….…….. ..…………………………..    8
Gambar II.IV      Ikatan Fosfodiester ………..……………………….....     9
Gambar II.V        Model Konservatif ……….…………………………..     10
Gambar II.VI      Model Semikonservatif ......…………………………..     11
Gambar II.VII     Model Dispersif ………….....………………………..     11
Gambar II.VIII   Transkripsi ……………......…………………………..     12


DAFTAR TABEL
Tabel II.I     Perbedaan DNA dan RNA …….….………….……………    6


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada tahun 1869 Friedrick Miescher, seorang pemuda bangsa Swiss yang belajar pada Hoppe-Seyler yang terkemuka di Jerman, mengisolasi inti dari sel darah putih dan menemukan bahwa inti mengandung suatu zat kaya fosfat yang sampai sekarang ini tidak diketahui yang dinamakannya nuklein. Ketika nuklein ditetapkan bersifat asam, namanya diganti menjadi asam nukleat (Amstrong, 1995).
Riset menganai biomolekul ini pada dekade pertama dari abad ini menemukan bahwa asam nukleat, seperti protein merupakan polimer. Unit monomerik dari suatu asam nukleat disebut nukleotida. Jadi, asam nukleat juga disebut sebagai polinukleotida. Suatu nukleotida dapat dihidrolisis menjadi suatu basa nitrogenosa, suatu gula lima karbon, dan asam fosofrik (Amstrong, 1995).
Penelitian demi penelitian dilakukan para ahli untuk menguak seluk-beluk kehidupan makhluk hidup sampai pada ketingkat yang lebih kecil dari sel. Oleh karenanya ditemukanlah asam nukleat. Sampai saat ini telah ditemukan dua macam asam nukleat yang sangat berperan dalam kehidupan setiap makhluk hidup. Hasil dari penemuan ini membuahkan hasil yang manis. Penemuan ini menunjukkan bahwa asam nukleat berperan dalam informasi genetik serta dalam sintesis protein.  
Dewasa kini, asam nukleat telah dikenalkan kepada siswa sekolah menengah maupun mahasiswa perguruan tinggi sebagai salah satu subjek pembelajaran dalam bidang ilmu biologi, biomolekul maupun biokimia yang membahas tentang substansi genetika. Oleh sebab itu, mempelajari asam nukleat merupakan hal yang penting dan wajib dilakukan karena dengan mempelajari asam nukleat, mahasiswa dapat mempelajari suatu zat yang merupakan penyusun dasar makhluk hidup.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan asam nukleat?
2.      Apa saja jenis-jenis asam nukleat?
3.      Apa perbedaan DNA dan RNA?
4.      Apa yang dimaksud dengan nukleotida?
5.      Apa yang dimaksud dengan ikatan hidrogen dan ikatan fosfodiester?
6.      Bagaimana proses sintesis DNA?
7.      Bagaimana proses sintesis RNA?
C.     Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan asam nukleat.
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis asam nukleat.
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbedaan DNA dan RNA.
4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan nukleotida.
5.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud ikatan hidrogen dan ikatan fosfodiester.
6.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses sintesis DNA.
7.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses sintesis RNA.
D.     Manfaat
Adapun manfaat dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
1.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai asam nukleat.
2.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai jenis-jenis asam nukleat.
3.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perbedaan DNA dan RNA.
4.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai nukleotida.
5.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai ikatan hidrogen dan ikatan fosfodiester.
6.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai proses sintesis DNA.
7.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai proses sintesis RNA.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan suatu polinukleotida, yaitu polimer linier yang tersusun dari monomer-monomer nukleotida yang berikatan melalui ikatan fosfodiester. Fungsi utama asam nukleat adalah sebagai tempat penyimpanan dan pemindahan informasi genetik. Informasi ini diteruskan dari sel induk ke sel anak melalui proses replikasi. Sel memiliki dua jenis asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid/DNA) dan asam ribonukleat (ribonucleic acid/RNA) (Diliana, 2014).
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida, disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA) (Yulianto, dkk, 2011).
Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (Arini, dkk, 2014).
B.     Jenis-jenis Asam Nukleat
a.       DNA (Deoxyribo Nucleic Acid)
DNA merupakan suatu senyawa kimia yang penting pada makhluk hidup. Tugas utamanya membawa materi genetik dari suatu generasi kegenerasi berikutnya. DNA juga merupakan senyawa polinukleotida yang membawa sifat-sifat keturunan yang khas pada kromosom. DNA pertama kali ditemukan oleh F. Miescher (1869) dari sel spermatozoa dan sel eritrosit burung, selanjutnya dinamakan sebagai nuklein. Penemuan lain dilakukan oleh Fischer (1880), yaitu tentang adanya zat pirimidin (yang berupa Sitosin dan Timin) dan dua purin (Adenin dan guanin). Setelah penemuan tersebut, dilengkapi pula dengan penemuan Levine (1910) tentang gula 5 karbon ribosa, gula deoksiribosa, dan asam fosfat dalam inti. Keberadaan DNA tersebut sebagian besar di dalam nukleus (inti sel). Tetapi ada juga yang terdapat pada mitokondria (Kistinnah dan Endang, 2009).
Secara umum terdapat tiga fungsi dari DNA, yaitu (Firmansyah, dkk, 2009):
1.      Pembawa informasi genetis
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetik makhluk hidup. DNA membawa instruksi bagi pembentukan cirri dan sifat makhluk hidup.
2.      Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk hidup, ia juga harus memiliki informasi bagi perbanyakan diri (replikasi). Replikasi DNA memberikan jalan bagi DNA untuk diwariskan dari satu sel ke sel lainnya.
3.      Ekspresi informasi genetik
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi melalui proses transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida.
b.      RNA (Ribo Nucleic Acid)
RNA adalah polimer asam nukleotida dari empat jenis ribonukleotida. Molekul RNA dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda yang tidak terpilin heliks, seperti halnya pada DNA. Setiap pita RNA terdiri atas ribonukleotida (polinukleotida). RNA mengandung gula pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat. Gula pentosanya berupa ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U) (Ariebowo dan Fictor, 2009).


1.      RNA Genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni  merupakan molekul genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa segala materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA. Dengan kata lain, RNA ini berfungsi sebagai DNA. RNA genetik ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti pada beberapa jenis virus (Ariebowo dan Fictor, 2009).
2.      RNA Non-Genetik
RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA. RNA nongenetik dimiliki oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA. Pada makhluk hidup kelompok ini, di dalam selnya terdapat DNA dan RNA. Berdasarkan letak serta fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi tiga macam, yakni RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer (Ariebowo dan Fictor, 2009).
a)      RNA duta atau “messenger RNA” (mRNA) merupakan asam nukleat yang berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai cetakan dalam sintesis protein.
b)      RNA transfer (tRNA) merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-asam amino yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Pada tRNA terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon yang disebut antikodon dan bagian yang berfungsi sebagai pengikat asam amino.


c)      RNA ribosom (rRNA) merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun ribosom. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi rRNA sampai sekarang masih belum banyak diketahui, tetapi diduga memiliki peranan penting dalam proses sintesis protein.
C.     Perbedaan DNA dan RNA
Komponen penyusun DNA dan RNA memiliki banyak kemiripan. Namun, karena fungsinya berbeda, keduanya juga memiliki beberapa perbedaan, terutama dalam hal letak, struktur, kadar, fungsi, dan komposisi kimianya. Adapun perbedaan DNA dan RNA disajikan dalam tabel berikut ini (Ariebowo dan Fictor, 2009).
Tabel II.I  Perbedaan DNA dan RNA
No.
Pembeda
DNA
RNA
1.
Letak
Di dalam nukleus dan plastida
Dalam nukleus, sitoplasma, matriks, mitokondria, plastida, dan ribosom
2.
Bentuk rantai
Double Helix
Tunggal, ganda tak berpilin
3.
Kadar
Tetap
Tidak tetap
4.
Fungsi
Pengendali faktor keturunan dan sintesis protein
Berperan dalam sintesis protein RNA
5.
Basa nitrogen
Purin (adenin dan guanin)
Pirimidin (sitosin dan timin)
Purin (adenin dan guanin)
Pirimidin (sitosin dan urasil)
6.
Gula
Deoksiribosa
Ribosa

D.    Nukleotida
Nukleotida merupakan satu satuan monomer yang terdiri dari satu gula, satu basa nitrogen dan satu fosfat. Senyawa fosfat berfungsi untuk mengikat molekul gula satu dengan gula yang lain. Gula pentosa membentuk rangkaian gula fosfat yang merupakan tulang punggung atau kekuatan dari struktur  double helix DNA. Basa nitrogen dibedakan menjadi dua yaitu basa purin dan basa pirimidin (Kistinnah dan Endang, 2009).
basa nitrogen DNA.pngPada DNA, purin tersusun atas guanin (G) dan adenin (A), sedangkan pirimidin tersusun atas  timin (T) dan  sitosin atau Cytosine  (C). Pada RNA, purinnya terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U) (Ariebowo dan Fictor, 2009).







rna.pngText Box: Gambar II.I  Basa Nitrogen DNA
Text Box: Gambar II.II  a) Gula Ribosa dan Pirimidin Urasil, b) Rantai Tunggal RNA


E.     Ikatan Hidrogen dan Ikatan Fosfodiester
a.       Ikatan Hidrogen
Berdasarkan hasil analisis refraksi sinar X oleh kristal DNA, James Watson (Amerika) dan Francis Crick (Inggris) pada 1953 menyimpulkan bahwa struktur molekul DNA berbentuk heliks ganda. Molekul DNA mempunyai sifat-sifat, antara lain (Rachmawati, dkk, 2009):
1.      DNA berbagai organisme mempunyai kandungan adenine (A) yang sama dengan Timin (T). Perbedaan antara DNA dari spesies yang berlainan terletak antara kandungan A + T atau G + C.
2.      Setiap molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida. Basa-basa dari kedua rantai tersebut berpasangan dengan aturan adenin berpasangan dengan Timin dan Guanin berpasangan dengan sitosin. Antara kedua basa yang berpasangan terbentuk ikatan hidrogen. Adanya ikatan ini memberikan kelenturan pada DNA.
3.      DNA merupakan struktur yang aktif melakukan fungsi biologi.
Text Box: Gambar II.III  Ikatan HidrogenWatson dan Crick mengambil kesimpulan bahwa struktur model DNA terdiri atas dua rantai polinukleotida yang diikat oleh hidrogen di antara basa nitrogen. Ikatan hidrogen antara adenin dan timin dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen. Sementara itu, antara sitosin dan guanin dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen (Ariebowo dan Fictor, 2009).








b.      Ikatan Fosfodiester
Nukleotida membentuk hubungan fosfodiester antara 5'dan 3' atom karbon, ini membentuk asam nukleat. Urutan nukleotida saling melengkapi satu sama lain. Oleh karena ikatan fosfodiester menghubungkan gula pada suatu nukleotida dengan gula pada nukleotida berikutnya, maka ikatan ini sekaligus menghubungkan kedua nukleotida yang berurutan tersebut. Dengan demikian, akan terbentuk suatu rantai polinukleotida yang masing-masing nukleotida yang satu sama lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester (Jawadi, dkk, 2012).








Text Box: Gambar II.IV  Ikatan Fosfodiester
F.      Sintesis DNA
DNA dapat berfungsi sebagai heterokatalis, artinya DNA dapat menyintesis molekul lain, membentuk RNA. DNA juga berfungsi sebagai  autokatalitik, artinya DNA mampu membentuk dirinya sendiri. Dengan fungsi autokatalitik, DNA dapat memperbanyak diri melalui suatu proses yang dinamakan replikasi (Ariebowo dan Fictor, 2009).
Replikasi adalah kemampuan DNA untuk dapat menggandakan diri. Proses-proses yang terjadi saat terjadinya replikasi adalah sebagai berikut (Kistinnah dan Endang, 2009).
1.      Ikatan hidrogen membuka sehingga kedua pita akan memisah.
2.      Pita saling memisah. Basa nitrogen pada masing-masing pita berfungsi sebagai cetakan yang mengatur pengikatan basa komplementer (basa pelengkap) pada pita baru yang dibentuk.
3.      Masing-masing pita lama membentuk pita baru, sehingga menghasilkan
dua pita double helix.
4.      Proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh enzim helikase, enzim polimerase, dan ligase.
Replikasi DNA dapat terjadi melalui tiga kemungkinan, yaitu (Kistinnah dan Endang, 2009) :
a.       Text Box: Gambar II.V  Model KonservatifKonservatif








Replikasi konservatif ini melalui cara, yaitu pita double heliks DNA induk tetap tidak berubah, kemudian digunakan untuk mencetak dua pita double heliks DNA yang baru.

b.      Text Box: Gambar II.VI  Model SemikonservatifSemikonservatif





Replikasi semikonservatif ini melalui cara, yaitu pita double heliks DNA induk terpisah, kemudian mensintesis pita DNA yang baru dengan cara melengkapi (komplementasi) pada masing-masing pita DNA induk tersebut.
c.       Text Box: Gambar II.VII  Model DispersifDispersif





Dispersif ini melalui cara, yaitu kedua pita double heliks  induk terputus membentuk segmen-segmen pita DNA yang baru, kemudian segmen pita DNA induk akan disambung dengan segmen pita DNA baru. Sehingga pada peristiwa ini hasil akhirnya adalah segmen pita DNA induk dengan segmen pita DNA yang baru yang tersebar pada pita double heliks DNA yang terbentuk.


G.    Sintesis RNA












Text Box: Gambar II.VIII  Transkripsi

Proses pembentukan RNA oleh DNA disebut transkripsi. Pada proses transkripsi RNA, transfer informasi genetika dapat berlangsung dari DNA ke RNA. Rantai ganda DNA dibuka oleh enzim polimerase RNA, sekaligus memacu penggabungan  ribonukleosida trifosfat pada rantai tunggal DNA. Melekatnya enzim polimerase RNA dan DNA tersebut akan menyebabkan terbukanya sebagian kecil dari rantai DNA yang panjang. Akibatnya, basa-basa nitrogen yang telah bebas pada rantai tunggal DNA akan bekerja sebagai cetakan (templet) untuk terbentuknya rantai RNA (Subardi, dkk, 2009).
Tahap transkripsi dapat dibagi lagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi (Firmansyah, dkk, 2009).
a.       Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada pita DNA pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita bermakna atau  sense. Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau  antisense. Enzim RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal pita.
b.      Elongasi (pemanjangan)
Enzim RNA polimerase akan terus membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.
c.       Terminasi
Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat pemberhentian (terminal site) DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan dan RNA polimerase terlepas dari DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya akan keluar dari inti sel melalui membran inti menuju sitoplasma.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini ialah sebagai berikut :
1.      Asam nukleat merupakan sebuah polinukleotida yang tersusun atas monomer nukleotida melalui ikatan fosfodiester dan berperan dalam penyimpanan dan pemindahan informasi genetik.
2.      Asam nukleat terbagi atas dua jenis yaitu DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dan RNA (Ribo Nucleic Acid).
3.      Perbedaan DNA dan RNA ialah berdasarkan pada letak, bentuk rantai, kadar, fungsi, basa nitrogen dan gula.
4.      Nukleotida merupakan monomer penyusun dari asam nukleat (polinukleotida) yang terdiri atas satu gugus fosfat, satu gula pentose, dan satu basa nitrogen.
5.      Ikatan hidrogen ialah ikatan antara pasangan basa nitrogen dari dua nukleotida sedangkan ikatan fosfodiester ialah ikatan antara nukleotida sehingga membentuk polinukleotida.
6.      Proses sintesis (pembentukkan) DNA dilakukan dengan cara replikasi (penggandaan) diri dimana terdapat tiga kemungkinan replikasi yaitu konservatif, semikonservatif dan dispersif.
7.      Proses sintesis (pembentukkan) RNA dilakukan dengan cara transkripsi dimana terdapat tiga tahap didalamnya yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi..
B.     Saran
      Saran yang dapat disampaikan kepada pihak kampus ialah perlu untuk dilakukan perbaikan prasarana dalam ruang kelas, seperti proyektor LCD. Hal ini diutarakan karena pada saat dilakukan kegiatan belajar mengajar, mahasiswa maupun dosen merasa tidak nyaman karena hasil proyeksi yang ditampilkan tidak sesuai dengan tampilan asli karena berwarna lain.


DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia (Biochemistery) Edisi Ke-3. Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Ariebowo, Moekti dan Fictor Ferdinand P. 2009. Praktis Belajar Biologi : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Arini, Fauziah., Mohammad A., Dzaki R., Satrio B., Thesar M., Mochammad I.F., Ridwan F.A., Ina Rahmawati., dan Sarimanah. 2014. Asam Nukleat. Universitas Padjadjaran. Jawa Barat
Diliana, Sona Yudha. 2014. Asam Nukleat. Universitas Padjadjaran. Jawa Barat
Firmansyah, Rikky., Agus M.H., Muhammad U.R., 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Jawadi, Ahmad., Ice L.T.S., Ilham G., Khatarina M., Siti F.J., Yuliana S., dan Vivi P. 2012. Konsep Biokimia – Asam Nukleat. Universitas Jambi. Jambi
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya – SMA/MA : Untuk Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Rachmawati, Faidah., Nurul U., dan Ari W. 2009. Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Subardi., Nuryani., dan Shidiq P. 2009. Biologi 3 : Untuk Kelas XII SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Yulianto, Rahmawan., Reindy K.B., Sonia T., Dony E.P., Rizki E.F.F., Nike R.D., Ghani I.F., Anggi W., Ermawati., dan Sri R.V.A. 2011. Asam Nukleat (Nucleic Acid). Universitas Brawijaya. Jawa Timur


Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "MAKALAH ASAM NUKLEAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel