Lettori fissi

LAPORAN Identifikasi Kecoa (Periplaneta americana)

Related



DOWNLOAD FILE DISINI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena dengan hanya limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini yaitu Identifikasi Kecoa (Periplaneta americana). 
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Rijal, AMAK., S.ST selaku dosen pengampuh mata kuliah praktikum Parasitologi II yang telah membantu dalam membimbing dalam pembuatan laporan ini.
2.      Ibu sebagai motivator penulis dan berkat jasa-jasa, kesabaran, dan doanya penulis mampu menyelesaikan laporan ini.
Semoga dengan disusunnya laporan ini, penulis dapat membagi ilmu dan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca. Penulis menyadari laporan ini masih memiliki kekurangan maupun kesalahan baik dari segi penulisan kalimat dan rangkaian kata dan dengan rendah hati agar kiranya rekan-rekan sekalian dapat untuk memberikan saran dan kritikan yang membangun.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, Oktober 2017

  Penyusun



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………..    i
DAFTAR ISI ..……...……………………………………………………    ii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………....    iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………     v
BAB I  PENDAHULUAN  ………….…………………………………..   1
A.       Latar Belakang ………………………………………………...…....    1
B.        Rumusan Masalah ………………………………………………….     2
C.        Tujuan ………………………………………………………………     2
D.       Manfaat ……………………………………………………………..    2
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA  ……..……………………………….     3
A.       Kecoa (Periplaneta americana) ……...……...……….……………      3
B.        Klasifikasi dan Morfologi Kecoa (Periplaneta americana) …….....      3
a.       Klasifikasi (Periplaneta americana) ..…………………………       3
b.      Morfologi (Periplaneta americana) ….………………………..      4
C.        Siklus Hidup Kecoa (Periplaneta americana) …………………….      5
a.       Fase Telur ………………….....………………………………..      6
b.      Fase Nimfa ..……………...……………………………………      6
c.       Fase Dewasa …………………………...………………………      7
D.    Habitat, Perilaku dan Patogenitas  Kecoa (Periplaneta americana) .     7
BAB III METODE KERJA ………………………………………….…     9         
A.    Waktu dan Tempat ………….……………………………………..      9
B.     Alat dan Bahan ..……………….…………………………………...    9
a.       Alat …………………………………………………………….      9
b.      Bahan ………………………………………………………….      9
C.     Prosedur Kerja ……….…………………………………………….      9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN ………………………………...     10
A.    Hasil ………..………………………………………………………       10
B.     Pembahasan …….………………………………………………….       11
BAB V PENUTUP ………………………………….………………….     15
A.       Kesimpulan ………………………………………………………...      15
B.        Saran ……………………………………………………………….      15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



DAFTAR GAMBAR

Gambar II.I         Morfologi Periplaneta americana ………………………   4
Gamabr II.II        Siklus Hidup Periplaneta americana ……………..…      6




DAFTAR TABEL

Tabel IV.I  Hasil Pengamatan Kecoa Jantan ……………….………….       10
Tabel IV.II Hasil Pengamatan Kecoa Betina ……………….………….      11

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Artropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu athros, sendi dan podos, kaki. Oleh karena itu ciri utama hewan dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari 800.000 spesies. Dalam kajian parasitologi, sebagian besar artropoda merupakan vektor penyakit serta dapat bersifat sebagai parasit itu sendiri. Parasit pada umumnya mempunyai sifat yang merugikan bagi manusia. Hidupnya menumpang dan bertempat tinggal di tempat yang ditumpanginya dan merugikan bagi host yang ditumpanginya (Qiptiyah, 2014).
Parasit digolongan artropoda dapat berasal dari ordo Blattodea. Anggota ordo Blattodea yang paling dikenal oleh masyarakat ialah kecoa. Mendengar kata kecoa sudah tidak asing lagi ditelinga setiap kalangan masyarakat. Makhluk hidup berukuran kecil tersebut memiliki pernanan yang besar dan berpengaruh dalam penularan penyakit. Hal ini dikarenakan kecoa merupakan makhluk hidup yang sering diidentikkan dengan sesuatu yang kotor. kecoa dapat hidup di tempat yang lembab dan gelap. Untuk mencari makanannya, tidak jarang kecoa dapat menggerogoti makanan manusia. Oleh sebab itu, kecoa dapat menjadi vektor penularan penaykit.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis kecoa. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah kecoa (Periplaneta amaericana). Kecoa tergolong makhluk nokturnal (aktif pada malam hari). Tidak hanya itu, kecoa merupakan salah satu vektor penyakit yang dapat menyebabkan infeksi serius. Tidak sedikit orang yang telah terkena penyakit dari kecoa ini. Oleh karenanya, dalam kajian penelitian dan kesehatan, kecoa ini sering dijadikan bahan percobaan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang kecoa dan peranannya bagi manusia.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dalam praktikum kali ini ialah sebagai berikut :
1.      Bagaimana struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan?
2.      Bagaimana struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) betina?
3.      Bagaimana perbedaan struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan dan kecoa betina?
C.     Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum kali ini ialah sebagai berikut :
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan.
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) betina.
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbedaan struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan dan betina.
D.    Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dalam praktikum kali ini ialah sebagai berikut :
1.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana jantan.
2.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) betina
3.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perbedaan struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan dan betina.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kecoa (Periplaneta americana)
Kecoak merupakan serangga yang dapat ditemukan di lingkungan hidup manusia sehari-hari. Serangga ini tergolong sebagai hama pengganggu. Kecoak telah teridentifikasi lebih dari 3500 spesies. Salah satu spesies dari kecoak yang sering ditemukan khususnya di Indonesia adalah Periplaneta americana yang merupakan famili Blattidae. Periplaneta americana selain sebagai hama juga dapat menggangu kesehatan manusia, dikarenakan serangga tersebut dapat menjadi vektor bakteri dari beberapa penyakit seperti disentri, kolera, diare, tifus, dan polio (Krisman, dkk, 2016)
Kecoa (Periplaneta americana) merupakan salah satu serangga rumah yang sering mengganggu kenyamanan hidup manusia bahkan dapat mengganggu kesehatan manusia. Serangga ini dikatakan pengganggu karena kecoa meninggalkan bau yang tidak sedap, menyebarkan berbagai patogen penyakit, menimbulkan alergi, serta mengotori dinding, buku dan perkakas rumah tangga. Kecoa (Periplaneta americana) mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit, peranan tersebut antara lain (Indara, 2015):
1.      Sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen,
2.      Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing,
3.      Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis gatal-gatal dan pembengkakan pada kelopak mata.
4.      Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain,  Streptococcus, Salmonella  dan lain-lain, sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit antara lain Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, Polio pada anak-anak.
B.     Klasifikasi dan Morfologi Kecoa (Periplaneta americana)
a.       Klasifikasi (Periplaneta americana)
Menurut Rochmah (2016), klasifikasi kecoa (Periplaneta americana) ialah sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Artropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Blattodea (Orthoptera)
Famili              : Blattellidae
Genus              : Periplaneta
Species            : Periplaneta americana
b.      Morfologi (Periplaneta americana)
Gambar II.I Morfologi Periplaneta Americana
Sumber : Reizandy (2014)
Periplaneta americana dewasa berukuran panjang sekitar 34-53 mm, berwarna coklatkemerahan kecuali bagian tubuh submarginal berwarna coklat pucat kekuningan di sekitarperisai pronotalnya. Kedua jenis kelamin bersayap utuh, pada spesies jantan sayapnya memanjang melampaui ujung abdomen. Larva instar nimfa berwarna coklat keabu-abuan  pada bagian dorsal, lenih pucat pada bagian ventral. Sersi/ serkus (sepasang dorsal appendages pada ujung abdomen) berbentuk tipis dan meruncing. Larva instar akan berwarna coklat kemerahan dengan margin lateral dan posterior dari toraks dan sisi segmenabdominal  menjadi lebih gelap, dengan bentuk sersi yang sama. Antena berwarna coklat (Reizandy, 2014).


Menurut Rochmah (2016), morfologi kecoa (Perplaneta Americana) terbagi atas tiga yaitu :
1.      Caput (Kepala)
Pada bagian kepala terdapat mulut yang digunakan untuk mengunyah, terdapat sepasang mata majemuk yang dapat membedakan gelap dan terang. Di kepala terdapat sepasang antena yang panjang alat indra yang dapat mendeteksi bau-bauan dan vibrasi di udara. Dalam keadaan istirahat kepalanya ditundukkan kebawah pronotum yang berbentuk seperti perisai.
2.      Thorax (Dada)
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan sepasang sayap yang dapat menyebabkan kecoa bisa terbang dan berlari dengan cepat. Terdapat struktur seperti lempengan  besar yang berfungsi menutupi dasar kepala dan sayap, dibelakang kepala disebut pronotum.
3.      Abdomen (Perut)
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistem reproduksi, kecoa akan mengandung telur-telurnya sampai telur-telurnya siap untuk menetas. Dari  ujung  abdomen  terdapat sepasang  cerci  yang berperan sebagai alat indra. Cerci berhubungan langsung dengan kaki melalui ganglia saraf abdomen (otak sekunder) yang paling penting dalam adaptasi pertahanan. Apabila kecoa merasakan adanya gangguan pada cerci maka kakinya akan bergerak lari sebelum otak menerima tanda atau sinyal.
C.     Siklus Hidup Kecoa (Periplaneta americana)
Kecoa memiliki siklus hidup paurometabola yaitu melalui fase telur – nimfa – imago. Pada fase nympa terjadi pergantian kulit (moulting). kecoa Amerika Periplaneta Americana memiliki periode nymfa dan pada fase tersebut terjadi moulting (pergantian kulit). Kecoa Amerika Periplenata americana mengalami moulting sebanyak 7 – 13 kali dan periode nimfa berlangsung selama 5 – 15 bulan (Lestari, 2015)
Daur hidup kecoa terdiri dari tiga stadium yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya, kecoa memerlukan waktu kurang lebih 7 bulan.  Siklus hidupnya termasuk metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola). Daur hidup kecoa sebagai berikut (Rochmah, 2016) :







Gambar II.II Siklus Hidup Periplaneta Americana
Sumber : Reizandy (2014)

a.       Fase Telur
Pada stadium telur, kecoa membutuhkan waktu 30 sampai 40 hari sampai telur menetas. Telur kecoa diletakkan secara berkelompok dan dilindungi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur atau ootheca. Satu kapsul telur biasanya berisi 30 sampai 40 telur. Pada kecoa P.americana mampu menghasilkan 86 kapsul telur dengan selang waktu peletakan telur yang satu dengan lainnya rata-rata 4 hari dan telur kecoa P.americana menetas setelah kurang lebih berumur 2 bulan. Induk kecoa meletakkan kapsul telur di tempat tersembunyi seperti  sudut-sudut dan permukaan sekatan kayu dan dibiarkan sampai menetas. Namun, ada beberapa jenis kecoa yang kapsul telurnya menempel pada ujung abdomen induknya sampai menetas. Sepasang kecoa mampu menghasilkan keturunan sebanyak 35.000 per tahun.
b.      Fase Nimfa
Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan Nimfa. Nimfa  yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih, seiring bertambahnya umur warna ini akan berubah menjadi cokelat dan seekor  nimfa  akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa  untuk kecoa  P.americana  dengan 13 pergantian kulit. Lamanya stadium  nimfa  ini berkisar 5-6 bulan, pada kecoa P.americana stadium nimfa bisa dikenali dengan jelas yaitu dengan tidak adanya sayap pada tubuhnya  sayap itu akan muncul manakala kecoa ini sudah mencapai stadium dewasa, dengan adanya sayap pada stadium dewasa ini menjadikan kecoa lebih bebas bergerak dan berpindah tempat.
c.       Fase Dewasa  
Pada fase dewasa kecoa amerika memiliki panjang 35 mm dan lebar 13 mm, umur kecoa dewasa bisa hidup hingga 1-2  tahun dan pada fase ini adanya tumbuh sayap yang bisa digunakan terbang jarak pendek sehingga menjadikan kecoa lebih bebas bergerak dan berpindah tempat.
D.    Habitat, Perilaku dan Patogenitas  Kecoa (Periplaneta americana)
Kecoa Periplaneta americana diintroduksi di Amerika Utara dari Afrika, dan lalu tersebar ke seluruh dunia. P. americana ditemukan pada banyak habitat berbeda walau secara umum hidup pada wilayah lembab, tetapi dapat bertahan hidup di wilayah kering bila memiliki akses terdekat terhadap air dan bersuhu hangat. Di perkotaan, kecoa menjadi hama dengan menginvasi restoran, pemukiman, dan rumah sakit. Kecoa juga dapat hidup dalam tanah di hutan atau perkebunan dataran tinggi, banyak berperan sebagai detritivor (Reizandy, 2014).
Kecoa merupakan hewan nokturnal dan menghabiskan waktunya hidup pada celah-celah gelap untuk keamanan di sekitar makanan dan sumber air. Celah-celah yang menjadi sarang kecoa biasanya kotor, bersuhu hangat dan lembab. Kecoa Periplaneta americana bersifat omnivora, dengan mengonsumsi bahan organik yang sudah membusuk, ataupun bangkai serangga, dan sisa-sisa bangkai hewan sesuai dengan peranannya di alam sebagai detritivor. Kecoa mencari makanan dengan bantuan antenanya dan setelah mendapatkan makanan akan dicabik-cabik menggunakan kaki belakang (raptorial forelegs). Jenis spesies ini menyukai sesuatu yang bersifat manis. Kecoa dapat menginformasikan sumber makanan kepada kawannya dengan membuang feses yang selanjutnya feses tersebut dimakan oleh kawannya untuk dapat mengetahui sumber makanan. Perilaku makan kecoa dapat berubah, bergantung pada jenis sumber makanan dan lokasinya. Kecoa berperilaku eksploratif terhadap lingkungannya agar bisa membangun sarang/shelter didekat sumber makanan dan air (Reizandy, 2016).
Kebiasaan hidup pengganggu ini sebagai omnivore menimbulkan kerusakan terhadap buku, kulit, barang dari wol. Sedangkan bau lipas yang berasal dari sekresi kelenjar merusak makanan. Kontak langsung dengan kotoran dan makanan membayangkan peranannya sebagai vector mekanis untuk penularan jasad pathogen. Lipas timur jauh, Jerman dan Amerika telah disangka sebagai hospes perantara dari Cestoda Hymenolepsis diminuta; lipas Jerman dari nematode Gongyloneema pulchrum; dan lipas Amerika dari Acanthocephalida, Moniliformis moniliformis (Irianto, 2013).


BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Adapun pelaksanaan praktikum mengenai “Identifikasi Kecoa (Periplaneta americana)” dilakukan pada :
Hari/Tanggal   : Kamis, 05 Oktober 2017
Pukul               : 10.00 – 12.00 WITA
Tempat            : Ruang Laboratorium Farmakologi STIKes Bina Mandiri
 Gorontalo
B.     Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat-alat yang akan digunakan pada praktikum kali ini ialah sebagai berikut :
1.      Colony counter
2.      Pinset
3.      Wadah plastik
b.      Bahan
Adapun bahan-bahan yang akan digunakan pada praktikum kali ini ialah sebagai berikut :
1.      Kloroform
2.      Kecoa (Periplaneta americana)
3.      Kapas
C.     Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang akan dilakukan ialah sebagai berikut :
1.      Digunakan Alat Pelindung Diri (APD).
2.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3.      Dimasukan kapas yang telah dicampur dengan kloroform ke dalam toples berisi kecoa untuk dibius. Ditunggu hingga kecoa selesai dibius.
4.      Diambil kecoa dan diamati pada colony counter dengan pembesaran lup.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
      Berdasarkan identifikasi Kecoa (Periplaneta americana), hasil yang dapat diperoleh ialah sebagai berikut :
1.      Kecoa Jantan
Gambar Manual
Gambar

Keterangan :
1.      Antena
7.    Femur
2.      Mata
8.    Tibia
3.      Mulut
9.    Tarsus
4.      Toraks
10.  Cerci
5.      Abdomen
11.  Stylus
6.      Coxa
12.  Sayap
Tabel IV.II Hasil Pengamatan Kecoa Jantan


2.      Kecoa Betina
Gambar Manual
Gambar

Keterangan :
1.      Antena
7.      Femur
2.      Mata
8.      Tibia
3.      Mulut
9.      Tarsus
4.      Toraks
10.  Cerci
5.      Abdomen
11.  Sayap
6.      Coxa

Tabel IV.II Hasil Pengamatan Kecoa Betina
B.     Pembahasan
Kecoa (Periplaneta americana) merupakan hewan yang tergolong dalam filum Artropoda, kelas Insekta dan ordo Blattodea (Orthoptera). Dikarenakan kecoa termasuk ke dalam filum Artropoda secara morfologis bentuknya tubuh menurut Irianto (2013) yaitu ditandai oleh bangunan yang simestris bilateral. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh bersegmen yang terbungkus dalam suatu rangka (eksoskeleton) dari bahan kitin. Rangka luar ini bersendi dan berfungsi menutupi dan dan melindungi alat-alat dalam serta memberi bentuk pada tubuh. Rangka luar diekskresikan oleh epidermis dan mengalami pergantian kulit (eksdisis). Hewan ini mempunyai mata majemuk (faset) atau mata tunggal (oselus). Tubuh artropoda dibagi atas tiga bagian utama yaitu, kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abdomen).
Kecoa memiliki tiga bagian tubuh utama yaitu kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Kelas insekta menurut Irianto (2013) bagian kepala dilengkapi dengan alat indra seperti antenna yang beruas-ruas, sepasang alat peraba yang disebut palpa dan sepasang mata sederhana yang terdiri atas susunan lensa yang majemuk. Mulut terdiri atas bibir (labium), rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula). Jika merujuk pada teori penunjang tersebut, bagian-bagian tubuh kepala kecoa ialah terdapat sepasang alat indra berupa antenna, terdapat alat peraba (palpa), mata majemuk, dan mulut yang terdiri dari bibir (labium), rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula). Pada bagian kepala kecoa terdapat pronotum yaitu sebuah lempangan yang digunakan untuk melindungi kepala kecoa dari arah belakang. Sedangkan pada bagian mulut, kecoa maksila dan mandibula. Hal ini dikarenakan kecoa merupakan jenis serangga tipe penggigit dan pengunyah.
Pada bagian dada (toraks) menurut Irianto (2013) terdiri dari tiga segmen (ruas), yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks yang pada setiap ruasnya terletak sepasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa spesies terdapat pula sepasang atau dua pasang sayap. Merujuk pada teori penunjang tersebut, pada identifikasi kecoa toraks merupakan tempat perlekatan sayap dan kaki pada kecoa. Pada bagian toraks kecoa terdapat ruas (segmen) dimana masing-masing ruas terdapat sepasang kaki. Oleh karenanya pada lalat buah terdapat 3 pasang kaki (6 kaki). Disetiap kaki kecoa terdapat ruas-ruas yang menandakan batas antar bagian kaki. Dalam satu kaki kecoa terdiri atas coxa, femur, tibia, dan tarsus. Selain itu, pada bagian toraks lalat buah memiliki dua pasang sayap yang digunakan untuk terbang. Sepasang sayap pertama disebut tegmina yaitu sayap yang teksturnya lebih keras yang berfungsi untuk terbang serta sebagai pertahanan. Sepasang sayap yang lain disebut membranous yaitu sayap yang teksturnya lebih lembek dan berfungsi untuk terbang.
Bagian perut (abdomen) menurut Irianto (2013) tampak jelas bersegmen dimana ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Mengacu pada teori tersebut, kecoa betina akan menghasilkan ootheca yaitu sebuah kapsul yang berisi terlur. Ootheca akan terbentuk setelah terjadi fertilisasi antara kecoa jantan dan betina. Pada bagian abdomen kecoa juga beruas-ruas (segmen). Pada makhluk hidup yang tergolong insekta, abdomen yang beruas-ruas terdapat spirakel yang terhubung dengan trakea. Oleh karena itu, abdomen digunakan sebagai tempat melakukan proses pernapasan. Hal ini dijelaskan oleh Irianto (2013) bahwa sistem pernapasan berupa tabung hawa (trakea) dengan lubang-lubang hawa (spirakel) permukaan tubuh atau melalui kulit. Pada abdomen juga terdapat usus dan anus yang digunakan sebagai alat pencernaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Irianto (2013) bahwa alat pencernaan makanannya lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus dan anus. Pada posterior abdomen, terdapat alat yang disebut cerci (cercus). Menurut Rochmah (2016) Cerci berhubungan langsung dengan kaki melalui ganglia saraf abdomen (otak sekunder) yang paling penting dalam adaptasi pertahanan. Apabila kecoa merasakan adanya gangguan pada cerci maka kakinya akan bergerak lari sebelum otak menerima tanda atau sinyal. Selain itu, pada kecoa jantang terdapat sepasang stylus.
Secara morfologi, antara kecoa jantan dan bentina memiliki perbedaan. Perbedaannya yaitu terletak pada ukuran sayap, adanya ootheca dan adanya stylus.. Ditinjau dari ukuran sayap, kecoa jantan memiliki ukuran sayap yang lebh panjang daripada kecoa betina. Hal ini menyebabkan sayap kecoa jantan akan melebihi panjang abdomen. Sedangkan pada kecoa betina, sayapnya lebih pendek dan hanyak sebatas menutupi abdomen. Ditinjau dari adanya ootheca, kecoa jantan tidak memiliki menghasilkan ootheca tetapi hanya kecoa betina. Ootheca merupakan suatu membrane yang membatasi telur-telur kecoa dari lingkungan luar dengan bentuk seperti kapsul. Menurut Rochmah (2016) satu kapsul telur biasanya berisi 30 sampai 40 telur. Pada kecoa P.americana mampu menghasilkan 86 kapsul telur dengan selang waktu peletakan telur yang satu dengan lainnya rata-rata 4 hari dan telur kecoa P.americana menetas setelah kurang lebih berumur 2 bulan. Ditinjau dari adanya stylus, kecoa betina tidak terdapat stylus pada posterior abdomennya melainkan hanya terdapat pada kecoa jantan.
Sebagian besar filum artropoda merupakan parasit bagi manusia. Tidak terkecuali kecoa. kecoa termasuk dalam golongan parasit karena sifatnya sebagi vektor dari berbagai macam penyakit yang dapat disebabkan oleh makhluk mikroorganisme lainnya, seperti bakteri. Menurut Irianto (2013) sebagian besar mikroorganisme yang menggunakan artropoda sebagai vektor telah dapat menyesuaikan diri sedemikian baik dengan inangnya. Dalam kasus-kasus semacam ini maka pemidahsebaran mikroba ke manusia serta hewan terjadi secara kebetulan, dan seringkali secara tidak sengaja. Berdasarkan teori penunjang tersebut, penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme membutuhkan vektor sebagai perantara perpindahannya dan hal ini dapat terjadi secara kebetulan atau tidak secara sengaja.
Sejauh ini, kecoa dapat menularkan bakteri antara lain Streptococcus dan Salmonella. Penyakit yang dapat disebabkan oleh kecoa dari penularan bakteri antara lain Difteri, Diare, Tifus (Typoid fever), Hepatitis A hingga Kolera. Selain dapat menularkan penyakit, kecoa juga dapat menularkan parasit karena pada dasarnya kecooa merupakan vektor alaminya. Jenis cacing parasit yang ditularkan oleh kecoa ialah dari jenis Acanthocephalida. Jenis cacing Acanthocephalida merupakan jenis cacing parait yang memiliki “Kait” pada kepalanya yang berguna untuk menempel pada inangnya. Parasit yang tergolong cacing ini ialah Moniliformis moniliformis.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, kesimpulan yang diperoleh dari laporan kali ini ialah sebagai berikut :
1.      Struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan terdiri dari kepala (kaput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala terdapat antenna, mata majemuk, dan mulut. Dada terbagi atas ruas protoraks, mesotoraks, dan metatoraks dimana tiap ruas terdapat sepasang kaki yang terdiri dari coxa, femur, tibia dan tarsus serta dua pasang sayap terdiri dari tegmina dan membranous. Perut bersegmen 7 dengan bagian posterior terdapat cerci dan stylus.
2.      Struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) betina terdiri dari kepala (kaput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala terdapat antenna, mata majemuk, dan mulut. Dada terbagi atas ruas protoraks, mesotoraks, dan metatoraks dimana tiap ruas terdapat sepasang kaki yang terdiri dari coxa, femur, tibia dan tarsus serta dua pasang sayap terdiri dari tegmina dan membranous. Perut bersegmen 7 dengan bagian posterior terdapat cerci dan ootheca.
3.      Perbedaan struktur morfologi kecoa (Periplaneta americana) jantan dan betina terlihat pada ukuran sayapnya dimana kecoa jantan lebih panjang daripada lalat betina, pada bagian posterior abdomen jantan memiliki stylus sedangkan pada betina terdapat ootheca jika terjadi pembuahan.
B.     Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh praktikan ialah perlu untuk melakukan praktikum kembali mengenai kecoa. Hal ini diutarakan karena terdapat berbagai macam spesies kecoa yang dapat ditemukan di Indonesia. Dengan dilakukannya praktikum kembali praktikan dapat melakukan perbandingan terhadap morfologi antara kecoa (Periplaneta Americana) dengan jenis kecoa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Indara. 2015. Sari Daun Tembakau (Nicotiana tobacum) Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Pengendalian Kecoa (Periplaneta americana). Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo

Irianto, Koes. 2013. Parasitologi Medis (Medical Parasitology). Alfabeta : Bandung
Krisman, Yokarius., Puji A., dan Intan S. 2016. Aktivitas Bioinsektisida Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kecoak (Periplaneta Americana). Universitas Tanjungpura. Kalimantan Barat
Lestari, Dhea Ayu. 2015. Periplaneta Americana. Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang. Sumatera Selatan
Qiptiyah, M. 2014. Lalat Buah (Drosophila melenogaster). Universitas Islam Negeri Malang. Jawa Timur
Reizandy, Faldy. 2014. Pengamatan Perilaku Dan Lokomosi Kecoa (Periplaneta americana). Institut Teknologi Bandung. Jawa Barat

Rochmah, Siti Nur. 2016. Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L) Sebagai Biopestisida Pengendali Kecoa Amerika (Periplaneta americana (L)) (Blattaria:Blattidae) Di Pemukiman. Universitas Pasundan. Jawa Barat



LAMPIRAN
Kecoa Jantan
Sampel Kecoa





Kecoa Batina





Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "LAPORAN Identifikasi Kecoa (Periplaneta americana)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel