LAPORAN MITOSIS
Related
DOWNLOAD FILE DISINI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup. Di
dalam sel telah ditemukan seluruh ciri kehidupan, salah satunya adalah ciri
reproduksi atau perkembangbiakan. Sel mampu memperbanyak diri dengan cara
membelah diri. Pembelahan sel meurpakan proses yang berkaitan dengan
pertumbuhan, perkembangan, perbaikan sel yang rusak dan perkembangbiakan
(Falahudin, 2014).
Daur sel adalah urutan lengkap proses yang
terjadi di dalam sel sehingga sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada
organisme uniseluler, reproduksi sel akan membentuk keturunan yang serupa
dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel akan
menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan. Dalam
reproduksi sel bahan gen (ADN) di dalam sel akan terbagi secara adil (Nugroho,
2004).
Pada organisme prokariotik seperti bakteri,
reproduksi sel terjadi secara fusi binary (pembelahan biner) dengan urutan
pertama akan dibentuk dua duplikat dari molekul ADN sirkuler, kemudian ADN
tersebut akan menempel pada membran plasma. Pertumbuhan membran plasma akan
memisahkan dua kromosom duplikat. Tahap berikutnya sel akan mencapai volume dua
kali sel semula, membran akan melekuk di antara kromosom, dan dinding sel akan
terbentuk sehingga dihasilkan dua sel anakan (Nugroho, 2004).
Pada organisme eukariotik ada beberapa macam
pembelahan yang dikenal, yaitu pembelahan secara mitosis dan pembelahan sel
meiosis. Pembelahan sel secara mitosis dapat diamati pada titik tumbuh akar
bawang merah dengan menggunakan pewarnaan yang sesuai dengan zatnya untuk
diamati kromosom -komosom yang sedang membelah. Pembelahan sel meiosis dapat
diamati pada waktu proses pembentukkan sel kelamin (Falahudin, 2014).
Pembelahan mitosis terjadi empat tahapan yaitu
profase, metafase, anafase dan telofase. Masing-masing tahapan mempunyai
ciri-ciri yang berbeda. Untuk mengamati tiap tahapan mitosis maka diadakan
praktikum ini dengan menggunakan mikroskop, preparat pembelahan mitosis profase,
preparat pembelahan mitosis metafase, preparat pembelahan mitosis anafase dan
preparat pembelahan mitosis telofase.
1.2
Tujuan praktikum
Untuk
mempelajari pembelahan meiosis pada tumbuhan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Dasar teori
Salah satu sifat
yang menbedakan tipe sel dalam satu organiisme adalah kapasitasnya untuk tumbuh
dan membelah. Jaringan tertentu pada tubuh adalah subjek peruskana
berkesinambungan dan baaru diganti sehingga sel tumbuh dan memperbanyak diri. DNA merupakan material genetik yang
terkandung didalam setiap sel. Transfer material genetik eukariot pada proses
pembelahan mitosis dan meiosis. Keduanya merupakan proses pembagian inti yang
melibatkan sistem yang akurat untuk membagi kromosom-kromosom dari sel induk ke
sel-sel keturunannya.
Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada
dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh
(ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang
dibutuhkan untuk mitosis bervariasi antara beberapa menit sampai telofase akan
diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel akan
diikuti interfase. Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas
metabolisme, dan pembelahan kromosom. interfase membutuhkan waktu sekitar 90 %
dari seluruh waktu reproduksi sel. Interfase masih di bagi lagi dalam tahap G1,
S, dan G2. Panjang G1bervariasi, sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya
seragam (Nugroho, 2004).
Pada fase G1, sel aktif tumbuh. Pertumbuhan sel
ditandai oleh bertambahnya sitoplasma, organela, dan sintesis bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S, terjadi replikasi (perbanyakan jumlah DNA
dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau tidak.
pada fase G2, benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah
berlipat (Nugroho, 2004).
Setelah interfase selesai akan diikuti oleh
mitosis (kariokinesis) dan pembelahan sel (sitokinesis). Pada sel tumbuhan
pembentukkan sel sudah dimulai pada awal telofase, yaitu pada saat sistem
benang-benang yang disebut fragmoplas muncul di antara kedua inti telofase. Di
antara fragmoplas terdapat gelembung-gelembung yang nantinya akan melebur.
Kondisi ini merupakan tanda pertama terbentuknya dinding sel baru. Gelembung
tersebut mungkin mengandung pektin. Retikulum endoplasma yang terperangkap di
antara gelembung-gelembung yang melebur berubah menjadi plasmodesmata. Dinding
pertama dibentuk pada pertumbuhan selanjutnya menjadi lamela tengah (substansi
antarsel). Setiap sel akan membentuk suatu lapisan dinding baru dikelilingi
seluruh protoplas Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama.
Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau
ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk
mitosis bervariasi antara beberapa menit sampai telofase akan diikuti dengan
pembelahan sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti
interfase. Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme,
dan pembelahan kromosom. interfase membutuhkan waktu sekitar 90 % dari seluruh
waktu reproduksi sel. Interfase masih di bagi lagi dalam tahap G1, S, dan G2.
Panjang G1bervariasi, sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam
(Nugroho, 2004).
Pada fase G1, sel aktif tumbuh. Pertumbuhan sel
ditandai oleh bertambahnya sitoplasma, organela, dan sintesis bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S, terjadi replikasi (perbanyakan jumlah DNA
dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau tidak.
pada fase G2, benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah
berlipat (Nugroho, 2004).
Pada tahap profase, serat-serta kromatin menjadi
tekumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi kromosom diskrit yang dapat diamati
dengan mikroskop cahaya. Nukleus lenyap. Lalu setiap kromosom terduplikasi
tampak sebagai dua kromatid saudara identik yang tersambung pada
sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid
saudara). Gelendong mitotik (diberi nama demikian karena bentuknya) mulai
terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrosom dan mikrotubulus yang menjulur
dari sentrosom. Susunan radial mikrotubulus-mikrotubulus yang lebih pendek dan
menjulur dari sentrosom disebut aster (bintang). Sentosom-sentrosom
bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang memanjang
di antaranya (Campbell, 2008).
Pada tahap prometafase, selaput nucleus
terfragmentasi, mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini
dapat memasuki wilayah nukleus. Kromosom menjadi semakin terkondensasi dan
masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor,
struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer. Beberapa
mikrotubulus melekat pada kinetokor, menjadi mikrotubulus kinetokor,
mikrotubulus ini menarik-narik kromosom maju-mundur. Mikrotubulus nonkinetokor
berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang
berseberangan (Campbell, 2008).
Metafase merupakan tahap mitosis yang paling
lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit. Sentrosom kini berada pada
kutub-kutub sel yang berseberangan. Kromosom berjejer pada lempeng metafase,
bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong.
Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase. Untuk setiap kromosom,
kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari
kutub yang berseberangan (Campbell, 2008).
Lalu pada tahap anafase, anafase merupakan tahap
mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung hanya beberapa menit.
Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua
kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid
pun menjadi satu kromosom utuh. Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak
menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek.
Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer, kromosom bergerak ke
sentromer terlebih dahulu (dengan kecepatan sekitar 1 mm/menit). Sel memanjang
saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel
memiliki koleksi kromosom yang sama dan lengkap (Campbell, 2008).
Pada tahap telofase, dua nukleus anakan terbentuk
dalam sel. Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel
induk dan bagian-bagian lain dari sistem endomembran. Nukleous muncul kembali.
Kromosom menjadi kurang terkondensasi. Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi
dua nukleus yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai (Campbell,
2008).
Pembelahan sitoplasma biasanya sudah berlangsung
cukup jauh pada akhir telofase, sehingga kedua sel anakan muncul tak lama
setelah mitosis berakhir. Pada sel hewan, sitokinesis melibatkan pembentukkan
lekukan penyibakan, yang membagi sel manjadi dua (Campbell, 2008).
2.2
Uraian bahan
Bawang Merah
memiliki nama Allium cepa l. Klasifikasi tanaman termasuk









Berakar serabut dengan sistem perakaran
dangkal dan bercabang terpancar, pada kedalaman antara 15-30 cm didalam tanah;
batang memiliki batang sejati atau diskus yang berbentuk cakram tipis dan
pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas, diatas diskus terdapat
batang semu yang tersusun dan pelepah-pelepah daun dan batang semu yang berada
didalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis; daun berbentuk
silindris kecil memanjang antara 50-70 cm berlubang dan bagian ujungnya
runcing, berwarna hijau muda sampai tua, dan letak dan melekat pada tangkai
yang ukurannya relatif pendek; bunga memiliki tangkai yang keluar, bunga bawang
merupakan bunga sempurna berwarna hijau kekuningan; buah dan bijinya berbentuk
bulat dan berwarna merah. Bawang merah juga merupakan hasil pertanian yang
sering dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. ( Haghiack, m and walle,T.
2005 ).
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1
Alat dan bahan
Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada praktiku kali ini adalah mikroskop, kaca objek, kaca
penutup, botol flacon, kuas kecil, larutan FAA, silet berkarat. Dan bahaan yang
digunakan adalah preparat segar akar allium cepa, alkohol 70%, HCL 1%, larutan
acetocarmin.
3.2
Prosedur kerja
ambillah
5 mm ujung akar bawang merah lalu letakan
dalam botol flacon yang berisi FAA selama 5 menit. Letakkan akar tersebut pada
gelas objek dengan menggunakan kuas lalu isap sisa FAA dengan kertas isap.
Tetesi akar dengan alkohol 70%, lalu diamkan selama 5 menit kemudian isap sisa
alkohol dengan kertas isap. Selanjutnya tetesi akar dengan HCL 1%, selama 5
menit kemudian isap sisa HCL menggunakan kertas isap. Ambilah bagian yang
paling putih padaa bagian kar kemudian tetesi dengan acetocarmin.cacalah akar
tesebut dengan mengguankan silet berkarat sampai akar tersebut menjadi halus.
Tutuplah kaca objek dengan kaca penutup sambil ditekan dengan menggunakan ibu
jari atau bolpint. Amati dibawah mikrioskop lalu gambarlah tahap-tahap
pembelahan mitosis yang terjadi.

BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Berdasarkan hasil
praktikum dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel
1. Prophase
![]() ![]() |
Tahap
persiapan pembelahan
Kromosom
mengkerut dan tampak menebal, kromosom tampak dua,
|
Tabel
2. Metaphase
![]() ![]() |
Kromosom sudah mulai membelah
Masing-masing
kromosom berjajar rapi sepanjang bidang equator
|
Tabel 3. Anaphase
![]() ![]() |
Kromosom berjajar pada bidang ekuator
|
Tabel 4. Telophase
![]() ![]() |
Kromosom sudah berada pada masing-masing
kutub
|
4.2
Pembahasan
Untuk
mengamati tiap tahap pembelahan mitosis diperlukan mikroskop dan preparat
pembelahan mitosis fase profase, metafase, anafase dan telofase. Masing-masing
preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah sampai perbesaran
kuat.
Pengamatan pertama dengan
mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan menggunakan mikroskop
mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat diketahui, pada fase
profase, benang memendek, membran inti dan nukleus menghilang, sentriol
membelah menjadi dua.
Hal ini sesuai dengan teori,
pada fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel tampak keruh, lambat
laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi
tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini
dinamakan kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto tidak
kelihatan benang kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar
kamera tidak terlalu jelas.
Pengamatan kedua dengan
mengamati preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai dari perbesaraan
lemah sampai perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori
bahwa, pada tahap metafase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini
terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau kutub
sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula
dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas
kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis
dalam suatu bidang di ekuator (Kimball, 1983).
Pengamatan ketiga, dengan
mengamati preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada fase anafase, sentromer
membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel
yang berlawanan.
Hal tersebut sama dengan
pendapat Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika kromosom yang
terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing
pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang
lepas di balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas
kromosom tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran
dengan sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
Pengamatan keempat,
menggunakan preparat pembelahan mitosis fase telofase. Diperoleh bahwa di tiap
kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel terbagi lagi
menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Menurut Kimball (1983), fase
telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai kekutub maka kromosom
mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran nukleus mulai
membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel
muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan
dengan demikian selesailah pembelahan sel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat
disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum ialah sebagai berikut. Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel
secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini,
satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis. Pembelahan mitosis dibagi menjadi empat fase yakni profase, metafase,
anafase dan telofase. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya
meristematik, pada tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang.
5.2
Saran
Untuk
praktikum selanjutnya bahan
ditambah dengan ujung akar bawang agar dapat terlihat pembelahan mitosis pada
ujung akar bawang. Dan memperhatikan serta mengikuti dengan tertib cara kerja
yang dijelaskan oleh asisten dosen.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2014. Pembelahan Mitosis. http://www. microsoft-word-mitosis.pdf. Diakses pada hari Jumat, 26 Desember 2014 pukul
20.43 WIB.
Campbell.
2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Falahudin,
Irham. 2014. Panduan Praktikum Biologi Umum. Palembang: Refa Press.
John, W Kimball. 1983. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Suryo. 2004. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
0 Response to "LAPORAN MITOSIS"
Post a Comment