Lettori fissi

LAPORAN STUDI BANDING BALI DAN JAKARTA OLEH MAHASISWA STIKES BINA MANDIRI GORONTALO

Related


DOWNLOAD FILE DISINI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
            Pengertian dari studi banding itu sendiri adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lan.
            Kegiatan studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada di tempat sendiri. Hasilnya berupa pengumpulah data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan.
            Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan studi banding adalah melakukan tinjauan dan evaluasi internal, mengenai mana saja yang akan dikembangkan dan dinaikan progresnya. Setelah itu dibuat draft list secara terstuktur sesuai dengan jadwal yang ditentukan. (Rizki, 2016)
            Studi banding (comparison study) biasa dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lain, kegiatan study banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada ditempat sendiri. Hasilnya  berupa pumpunan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang di inginkan.
            Study banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Dalam studi banding mahasiswa hendaknya melihat semua aspek positif yang ada pada tempat tujuan studi banding, mulai dari kegiatan akademik, dan kemahasiswaan. Pengetahuan-pengetahuan yang di peroleh di lokasi studi banding tentunya di harapkan akan mampu menjadi informasi dan cerminan dalam rangka mewujudkan program-program prioritas yang sudah di canangkan oleh stikes bina mandiri gorontalo.
Program  studi banding kali ini di adakan di dua daerah yaitu bali dan jakarta, untuk daerah bali kami mengunjungi PT Aromaduta Rasaprima dan kunjungan ke PT Karya Pak Oles Tokcher dan daerah jakarta kami mengunjungi kampus Universitas MH Thamrin dan ke RS Jantung, Pembulu Darah Harapan Kita dan Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta. Studi banding kali ini untuk gelombang kedua di dikuti oleh enam puluh mahasiswa dan empat dosen pembimbing, Demi kelancaran kegiatan tersebut pihak STIKES BMG bekerja sama dengan travel LJ dan selaku penanggung jawab semua fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari transfortasi darat, transportasi udara sampai ke tempat penginapan atau hotel. (Indra, 2014)
1.2  Landasan Hukum
1.      Surat Keputusan  Direktur Kemendikbud RI Nomor : 86/E/O/2014 tanggal 07 Mei 2014 menyelenggarakan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Mandiri Gorontalo menyelenggarakan pendidikan dengan 3 (tiga) program studi yaitu D-3 Analis Kesehatan, S-1 Farmasi, dan S-1 Gizi.
2.      Kalender akademik Program Studi D III Analis Kesehatan, S-1 Farmasi dan S-1 Gizi angkatan II Tahun Akademik 2017-2018.
3.      Persyaratan Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan.
1.3  Tujuan Pelaksanaan
Dengan diadakannya program studi banding ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan diantaranya adalah :
1.      Membuka wawasan mahasiswa terhadap kompetensi yang ada di luar dengan mengkomperasi pengetahuan secara teoritis dan praktis yang terdapat di kampus dan di dunia kerja
2.      Membuka peluang institusi pendidikan untuk menjalin relasi dan kerja sama antar perguruan tinggi dan corporasi
3.      Meningkatkan kompetensi kualitas akademik agar lebih siap dalam menghadapi dunia kerja
4.      Meningkatkan sense of crisis bagi mahasiswa sebagai mahasiswa bagian dari agen of change
5.      Meningkatkan kapabilitas dan kapasistas bagi dosen dalam kemampuan menyesuaikan ciri dengan isu-isu aktual dan faktual di lapangan
6.      Bagi instansi lokasi program studi banding akan menjadi ruang diskusi dan search dengan akademik terkait dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di setiap program studi
7.      Bagi program studi yang berada di lingkungan Yayasan Bina Mandiri menjadi wadah aktualitas kerja sama dengan berbagai instansi dan stake holder lainnya.
1.4  Manfaat Pelaksanaan
Dengan diadakannya program studi banding ini dimaksudkan untuk mencapai manfaat secara teoritis dan praktis diantaranya adalah :
1.      Bagi mahasiswa untuk menambah hasanah keilmuan tentang teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan sebagai usaha untuk memperkaya teori keilmuan
2.      Bagi mahasiswa bisa digunakan sebagai observasi awal mencari data-data lokasi untuk merpersiapkan diri dalam menghadapi penelitian akhir masa studi yang akan datang sehingga dapat mempercepat kelulusan mahasiswa tersebut
3.      Bagi dosen untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan isu-isu aktual dan faktual di lapangan untuk kemudian dituangkan dalam sebuah karya ilmiah yang berupa riset, jurnal publikasi, atau bahkan sebuah buku
4.      Bagi instansi lokasi studi banding akan dapat menyelesaikan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi.
1.5  Ruang Lingkup
Pelaksanaan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Mandiri Gorontalo yang dilaksanakan di kota Jakarta dan Bali, ada beberapa rangkaian kegiatan yang kami lakukan selama mengikuti kegiatan studi banding, di mulai dari kunjungan ke tempat-tempat industri yakni perusahaan PT. Aromaduta Rasa Prima, PT. Karya Pak Oles Tokcer, Universitas MH. Thamrin Jakarta Timur, RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dan Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta Pusat. Dari rangkaian kunjungan tersebut peserta studi banding menerima materi-materi di setiap tempat kunjungan, foto-foto dokumentasi dari masing-masing kunjungan.

1.6  Metode Pelaksanaan
Guna memperlancar pencapaian tujuan dan pelaksanaan program studi banding ini maka ada beberapa yang harus dilaksanakan diantaranya adalah :
1.      PT Aroma DutaRasa Prima
Judul materi yang diberikan adalah sejarah dan proses pengolahan produksi makanan PT Aroma DutaRasa Prima yang disampaikan oleh
2.      PT Karya Pak Oles Tocker
Judul materi yang diberikan adalah obat tradisional (traditional medicine) yang disampaikan oleh I Made Adi Suyana, S. Farm., Apt
3.      Universitas MH Thmrin
Judul materi yang diberikan adalah profil Universitas MH Thmrin yang disampaikan oleh Siti Zumhati S.ST, S.KM
4.      RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
      Judul materi yang diberikan adalah profil dan data pengolah instalasi gizi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang disampaikan oleh
5.      Laboratorium Kesehatan Daerah
Judul materi yang diberikan adalah profil dan tata ruang Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta yang disampaikan oleh Endra Muriyanto S. Farm., Apt.,MM
1.7  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a.       Waktu
Waktu pelaksanaan studi banding dilaksanakan selama 5 hari 4 malam dimulai dari tanggal 25 Februari 2018 sampai 01 Maret 2018.
b.      Tempat Pelaksanaan
Studi Banding dilaksanakan di dua daerah dan 5 instansi  sebagai berikut :
NO
DAERAH
LOKASI KUNJUNGAN
1.
Bali
1.     PT. Aroma Duta Rasa Prima
2.     PT. Karya Pak Oles Tocker
2.
Jakarta
1.    Universitas MH. Thamrin Jakarta
2.    Rs. Harapan Kita
3.    Laboratoirium Kesehatan Daerah



HARI
PROGRAM
Minggu/ 25 Februari 2018
H1. Arrival Bali
03.30 : Menuju Bandara Djalaluddin
04.00 : Proses Cek-In di Bandara
06.00 : Take Off Bandara Jalaluddin
10.00 : Tiba Dibandara Ngurah Rai (Bali)
11.30 : Lunch
13.00 : Tour GWK, Tanah Lot dan Krisna
18.00 : Dinner
19.30 : Cek In Hotel (Istirahat)
Senin/ 26 Februari 2018
H2. Kunjungan ke perusahaan
07.00 : Breakfast
07.30 : Kunjungan Study Ke PT . Karya Pak Oles Tok Cer
11.30 : Lunch
12.30 : Kunjungan Study Ke PT. Aromaduta Rasa Prima
15.30 : City Tour
18.30 : Dinner
20.00 : Kembali Kehotel  (Acara Bebas)
Selasa/ 27 Februari 2018
H3. Arrival Jakarta
04.00 : Berkumpul di Loby Hotel
04.30 : Menuju Bandara Denpasar
06.00 : Take Off Menuju Jakarta
08.30 : Tiba Dijakarta
10.30 : Lunch
11.30 : Kunjungan Ke Universitas Muhamadiyah Jakarta
15.00 : Belanja di GPC
18.30 : Dinner
19.30 : Cek In Hotel (Acara Bebas)
Rabu/ 28 Februari 2018
H4. Kunjungan Ke Instansi Kesehatan
07.00 : Breakfast Hotel
07.30 : Kunjungan ke RS Harapan Kita
11.30 : Lunch
12.30 : Kunjungan Ke Lab Keseda
16.00 : City Tour (Monas, Kota Tua)
18.30 : Dinner
20.00 : Kembali Ke Hotel (Acara Bebas)
Kamis/ 01 Maret 2018
H5. Kembali Gorontalo
03.00 : Menuju Bandara Sukarnao Hatta
03.30 : Proses Cek In Bagasi
05.00 : Take Off Ke Gorontalo (Sriwijaya Air)
11.00 : Tiba di Bandara Djalaluddin Gorontalo
12.0    : Diantar Kembali Kekampus


























1.8 Sumber Dana Pelaksanaan
Sumber dana yang di gunakan dalam pelaksanaan studi banding tersebut berasal dari setiap peserta mahasiswa yang mengikuti kegiatan studi banding, tiap mahasiswa peserta Rp. 7.800.000. Dengan fasilitas Bus, Akomodasi, hotel, konsumsi, wisata (tour) dan parkiran.
BAB II
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
2.1  Pelaksanaan
2.1.1     Gambaran lokasi pelaksanaan Studi banding
a.    PT. Aroma duta Rasaprima Denpasar – Bali
Sejarah Singkat Perusahaan PT. Aroma Duta Rasaprima, didirikan pada tahun 1980 adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan seperti: sosis, ham, bakso, bacon, dan berbagai jenis daging lainnya. Kapasitas produksi 80 ton per bulan untuk memenuhi pesanan dari para pelanggan. Saat ini perusahaan memperkerjakan 180 orang. Mereka dibagi menjadi bagian QA Manager, FinanceManager dan Accounting, Production Manager, Sales Marketing serta Research dan Development Project.
(PT. Aroma duta Rasaprima)
PT. Aromaduta Rasaprima memiliki jaringan distribusi di beberapa daerah, antara lain: PT. Puri Pangan Utama untuk daerah Bali, PT. Harsi Pangan Utama untuk daerah Surabaya, PT. Harsa Duta Mandiri untuk daerah Jakarta. Produk-produk Aroma memiliki keunggulan dari produk lainnya, dari segi kualitas produk Aroma memiliki komposisi daging yang lebih banyak sehingga rasa dagingnya leih terasa, lebih kaya rasa karena menggunakan berbagai macam rempah-rempah, selain itu produk Aroma memperhatikan nilai-nilai kesehatan dan bernutrisi tinggi serta berkualitas baik dan meminimalisir penggunaan MSG maupun pengawet makanan. PT. Aroma Duta Rasaprima memegang sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali untuk memastikan bahwa produk makanan kami daging sapi dan unggas. Dengan Sertiikat Manajemen Keamanan Pangan (ISO 22000) dan Hazard Analysis dan Critical Point Certificate (HACCP) yang kami raih pada bulan maret 2011, Aroma menjamin bahwa produknya telah memenuhi peraturan nasional dan internasional mengenai standar keselamatan, kualitas dan higienis.
b. PT. Karya Pak Oles Tokcer Jl. Pulau Komodo No. 38 X Denpasar – Bali
PT. Karya Pak Oles Tokcer adalah sebuah perusahaan yang didirikan sejak tahun 1997 oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M.Agr. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Pulau Komodo No. 38 X Denpasar - Bali ini bertujuan untuk memasarkan produk-produk hasil temuan dari Gede Ngurah Wididana atau yang akrab dipanggil Pak Oles. Untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumen, PT. Karya Pak Oles Tokcer telah merentangkan sayapnya dengan cara mendirikan cabang perusahaan di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Lombok, dan Makasar. Ekspansi dan promosi juga dilakukan sebagai sarana informasi untuk mempromosikan produk dan ramuan Pak Oles.
index.jpg

  (PT. Pak Oles)
Ramuan Pak Oles yang telah diluncurkan ke pasaran hingga saat ini sebanyak 33 produk dan terbagi menjadi 7 kategori. Diantaranya adalah kategori Minyak, Krim, Keramik, Madu, Pupuk Organik, Biotor, dan Minuman. Semua produk yang diciptakan oleh Gede Ngurah Wididana - lebih sering disebut dengan Ramuan Pak Oles - telah mendapatkan ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan merupaka terapan dari teknologi Effective Microorganism (EM4), sehingga semua produk berbahan dasar alami. Dengan demikian konsumen akan terhindar dari effek kimia yang besifat negatif.
PT. Karya Pak Oles Tokcer menerapkan standarisasi produksi sebagai produsen jamu dan obat tradisonal sehingga pada tahun 2012 telah mendapat sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik dan Benar).
c. Universitas MH. Thamrin
Gedung kampus Universitas Mh. Thamrin.jpg

Pendirian Yayasan didorong oleh suatu cita-cita dan tekad ikut berperan aktif dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada awal pendiriannya pendidikan yang yang dikelola adalah pendidikan
setingkat  kursus, dengan membuka kursus Penolong Orang Sakit (POS), ini berlangsung dari tahun 1982-1983, selanjutnya dikembangkan ke sekolah formal setingkat diploma yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan.
                           (Universitas MH. Thamrin)
Yayasan Pendidikan MH. Thamrin yang didirikan di Jakarta oleh Dr. H. Abdul Radjak, DSOG (Radjak Group),berdasarkan akte notaris No:115 tanggal 24 Agustus 1987, Notaris : Joenoes E.Moegiman, SH, dan beralamat di Jl. Raya Podok Gede No. 23-25 Kramatjati Jakarta Timur dan menempati gedung milik sendiri.
d. RS. Jantung dan Pembuluh Darah “Harapan Kita”
158374_620.jpg

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985.
(RS. Jantung dan Pembuluh Darah “Harapan Kita”)
Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good Corporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
Akreditasi dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis akreditasi dimaksud yang telah dicapai diantaranya akreditasi rumah sakit pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS paripurna versi 2012 pada tahun 2015, serta Akreditasi Internasional Joint Commition International (JCI) pada tahun 2016.
e. Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA)
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada awalnya merupakan Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta (Jakarta Doping Control Laboratory) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan pembinaan prestasi olah raga di indonesia.
Tugas Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 685 tahun 1997 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Pengawasan Doping DKI Jakarta yang pertama kali adalah pemeriksaan sampel doping atlet Pekan Olah Raga Nasional ke XIV 9-25 September 1996 di Jakarta
f66e8a6c086403497eae1e93649fa430.jpg

sebanyak 1135 sampel.
   (Laboratorium Kesehatan Daerah LABKESDA)
2.1.2 Gambaran Pelaksanaan
Pelaksanaan studi banding daerah yang dikunjungi pertama kali adalah perusahaan produksi makanan yang bertempat di daerah Denpasar Bali yakni PT. Aroma Duta Rasa Prima serta perusahaan Obat-obatan herbal yakni PT. Karya Pak Oles Tocker. Kami menerima materi pertama tentang profil dari perusahaan, strategi pemasaran, sistem produksi dan distribusi produk dan diperkenankan peserta studi banding untuk dapat melihat langsung laboratorium tempat produksi produk. Kunjungan selanjutnya adalah sebuah intitusi perguruan tinggi yang terletak di daerah Jakarta yakni Universitas MH Thamrin Jakarta. Kami menerima materi tentang profil dari kampus tersebut, beberapa diskusi tanya jawab antara peserta studi banding dan staf dosen Universitas MH Thamrin. Disamping itu peserta studi banding dipersilahkan untuk dapat melihat laboratorium dan perpustakaan dari universitas tersebut. Kunjungan selanjutnya adalah Rumah sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Kami menerima materi langsung dari Kepala Penanggung Jawab Instalasi Patologi Klinik dan Bank darah Rumah sakit Harapan kita tentang profil rumah sakit, instalasi laboratorium, sistem pelayanan dan manajemen laboratorium, serta peserta studi banding dipersilahkan untuk mengunjungi langsung instalasi laboratorium rumah sakit harapan kita. Kunjungan terakhir adalah Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta. Di Labkesda peserta studi banding menerima materi tentang sistem pelayanan dan sistem manajemen laboratorium Labkesda, beberapa diskusi tanya jawab dan melihat langsung berbagai ruangan laboratorium yang terdiri atas Laboratorium Kimia dan air, laboratoirium toksikologi, laboratorium klinik, laboratorium mikrobiologi, laboatorium amami, laboratorium napzah, laboratorium doping, laboratorium obat dan laboratoirum litbang.
2.2  Pembahasan
2.2.1  PT. Aroma duta Rasaprima
PT. Aroma Duta Rasaprima didirikan pada tahun 1980 adalah perusahaan yang  bergerak di bidang produksi makanan seperti: sosis, ham, bakso, bacon, dan  berbagai jenis daging lainnya. Kapasitas produksi 80 ton per bulan untuk  memenuhi pesanan dari para pelanggan. Saat ini perusahaan memperkerjakan 180 orang yang dibagi menjadi bagian QA Manager, Finance Manager & Accounting, Production Manager, Sales Marketing  serta Research & Development Project. PT. Aroma duta Rasaprima memiliki jaringan distribusi di beberapa daerah, antara lain: PT. Puri Pangan Utama untuk daerah Bali, PT. Harsi Pangan Utama untuk daerah Surabaya, PT. Harsa Duta Mandiri untuk daerah Jakarta. Produk Aroma didistribusikan ke hotel-hotel, rumah makan, supermarket, restoran dan  catering yang berada di wilayah Bali maupun luar daerah. Persentase untuk  penjualan produk olahan babi merupakan yang tertinggi. Persentase penjualan produk-produk Aroma yaitu produk babi 50%, produk sapi 30% dan produk ayam 20%. Produk-produk Aroma memiliki keunggulan dari produknya seperti daging olahan sosis ayam dan sapi, dari segi kualitas produk Aroma memiliki komposisi daging yang lebih banyak sehingga  rasa dagingnya lebih terasa, lebih kaya rasa karena menggunakan berbagai  macam rempah-rempah, selain itu produk Aroma memperhatikan nilai-nilai kesehatan dan bernutrisi tinggi serta berkualitas baik dan meminimalisir  penggunaan MSG maupun pengawet makanan. PT. Aroma Duta Rasaprima memegang sertifikat halal dari Majelis Ulama  Indonesia (MUI) Bali untuk memastikan bahwa produk makanan kami memenuhi  hukum islam. Makanan bersertifikat meliputi semua produk daging yang terbuat dari daging sapi dan unggas. Dengan Sertifikat Manajemen Keamanan Pangan (ISO 22000) dan  Hazard Analysis dan  Critical Point Certificate (HACCP)  yang kami raih pada bulan maret  2011, Aroma menjamin bahwa produknya telah memenuhi peraturan nasional  dan internasional mengenai standar keselamatan, kualitas dan higienis.
1.   Proses Produksi
Proses yang akan dibahas pada sub bab ini adalah mengenai keseluruhan  rangkaian aktvitas produksi sosis sapi di PT. Aromaduta Rasaprima. Rangkaian aktivitas produksi merupakan keseluruhan aktivitas pengolahan dimulai dari bahan baku masuk hingga produk jadi melalui tahapan yang tersusun secara sistematis. Berikut adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat produk sosis sapi sampai produk selesai dikemas. Bahan baku yang digunakan untuk membuat produk sosis sapi sampai selesai dikemas dibagi menjadi 8 jenis.
Beberapa tahapan pemrosesan bahan baku sampai produk selesai dan didistribusikan ke konsumen akan dijelaskan sebagai berikut:
a.       Penerimaan bahan pengemas skunder
Bahan pengemas skunder berupa kardus karton AROMA. Setelah itu bahan pengemas skunder masuk ke gudang penyimpanan plastik.
b.      Penerimaan bahan pengemas primer
Bahan pengemas primer berupa plastic PV sapi, plastic PE + stiker. Setelah itu bahan pengemas skunder masuk ke gudang penyimpanan plastik.

 
c.       Emulsi
Emulsi merupakan campuran pada adonan yang digunakan dalam pembuatan produk sosis sapi. Komposisi dari emulsi berupa minyak goreng, es batu, air dingin dan tepung kedelai. Setelah itu masuk ke proses penimbangan sesuai dengan keperluan produksi harian dan dihaluskan menggunakan mesin cuter. 
d.      Penerimaan dan pemeriksaan daging sapi lokal
Daging sapi lokal yang sudah diperiksa oleh pekerja bisa langsung disimpan ke gudang beku dengan suhu -18° C sebelum digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan produk sosis sapi. Setelah melewati gudang beku, daging sapi yang sudah beku dipotong dan digiling, lalu ditimbang sesuai dengan jumlah komposisi yang diperlukan. Selanjutnya daging sapi giling yang sudah ditimbang dicampur dengan emulsi dan bumbu-bumbu yang sudah ditimbang sebelumnya sehingga menjadi sebuah adonan yang siap dicetak. Adonan dicetak menggunakan casing devro CL atau nojak CL sesuai keperluan produksi harian. Proses selanjutnya adalah proses pengovenan dengan suhu 68° C - 70° C dengan waktu 1,5 jam.
Setelah melewati proses oven, sosis di masukan keruang penyiraman selama 55 menit. Selanjutnya sosis ditiriskan dengan suhu 26°C - 28°C dengan waktu 5 menit lalu dimasukan ke kamar dingin untuk didinginkan dengan suhu 0 - 5°C dengan waktu 1 jam. Tahapan selanjutnya adalah proses pemotongan dan pemilihan sosis. Sosis dipisahkan ke 2 macam jenis yaitu produk yang baik dan yang jelek. Untuk produk yang diklasifikasikan kedalam produk yang baik, proses selanjutnya adalah produk dikemas menggunanakan plastic PV + stiker dan divakum. Sedangkan untuk produk yang jelek maka pengemesan dilakukan menggunakan plastic PE dan dipress. Setelah itu semua produk yang sudah divakum ataupun dipress melewati proses pengecekan menggunakan metal detector. Selanjutnya produk yang sudah lolos dari metal detector dimasukan ke kamar beku untuk dibekukan dengan suhu 18° C selama 14 jam. Selanjutnya produk dikemas menggunakan dus karton aroma dan produk siap didistribusikan.
e.       Penerimaan dan pemeriksaan bahan pembantu bentuk segar
Bahan pembantu bentuk segar berupa bawang putih dan bawang merah. Setelah itu masuk ke proses penyimpanan diruang bumbu. 
f.       Penerimaan dan pemeriksaan bahan pembantu bentuk bubuk
Bahan pembantu bentuk bubuk berupa garam, merica putih, jahe, pala dan ketumbar. Setelah itu masuk keproses penyimpanan diruang bumbu.
g.      Penerimaan dan pemeriksaan bahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan berupa natrium nitrit, antioksidan natrium aritorbat. Setelah itu masuk keproses penyimpanan diruang bumbu.
h.      Penerimaan dan pemeriksaan bahan tambahan
Bahan tambahan berupa casing, devro CL dan nojak CL. Setelah itu masuk keproses penyimpanan digudang plastik.
2.   Fasilitas Produksi
Dalam melakukan proses produksi diperlukan beberapa fasilitas-fasilitas penunjang untuk memenuhi permintaan terhadap produk yang diproduksi. Adapun fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk menghasilkan produk adalah:
a.  Mesin Pemotong daging
Mesin Pemotong Daging adalah alat yang berfungsi untuk memotong dan mengiris daging menjadi potongan atau irisan dengan tingkat ketipisan bermacam-macam. Ketipisan potongan atau irisan daging pada Alat Pemotong Daging antara lain seperti lembaran daging tipis, potongan daging dadu, potongan balok.
b.   Mesin Cetak Sosis
sebuah alat yang berfungsi untuk mencetak atau memasukkan sosis ke dalam kulit sosis. Alat Pembuat Sosis ini akan mengisi kulit sosis dengan berbagai varian ukuran cetakan yang telah disediakan.
c. Mesin Slice Otomatis
Mesin pengiris daging merupakan mesin pengiris daging yang digunakan untuk mengiris berbagai jenis daging, salah satu nya daging sapi. Dengan menggunakan meat slicer yang memiliki sistem pengaturan ketebalan daging ini, hasil irisan daging dapat simetris sesuai dengan yang diinginkan sehingga tampilannya bagus sekali untuk industri makanan yang menggunakan bahan baku daging. Daging yang dapat diiris menggunakan mesin ini, disarankan suhunya sekitar -5o sampai dengan 15o C agar mendapat hasil irisan yang optimal.
d. Mesin Slice Manual
Mesin pengiris daging yang digunakan untuk mengiris berbagai jenis daging, salah satu nya daging sapi. Dimana mesin ini masih kurang praktis karena cara manual terbilang lebih lama serta membuat waktu terbuang secara percuma.
c.    Mesin Metal Detector
Dimana mesin ini memiliki konveyor sehingga memudahkan anda dalam mendeteksi daging ayam. Angka 40 menunjukkan lebar konveyor metal detector, untuk tingginya dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan anda. Biasanya untuk daging ayam tingginya 18- 25 cm.
f.  Mesin Vacum
Alat ini terkenal bandel dalam mengemas makanan menggunakan prinsip kerja Vacuum atau Sedot. Mesin ini bekerja dengan simultan untuk menghisap seluruh udara yang berada dalam kemasan produk anda. Yang mana udara tersebut dapat menyebabkan proses diokdasi yang bisa merubah makanan tidak tahan lama akibat bakteri yang berkembang biak dalam jangka waktu panjang.
2.2.2 PT. Pak Oles Tokcher
PT. Karya Pak Oles Tokcer adalah sebuah perusahaan yang didirikan sejak tahun 1997 oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M.Agr. Prusahaan yang berkantor pusat di Jl. Pulau Komodo No. 38 X Denpasar - Bali ini bertujuan untuk memasarkan produk-produk hasil temuan dari Gede Ngurah Wididana atau yang akrab dipanggil Pak Oles. Untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumen, PT. Karya Pak Oles Tokcer telah merentangkan sayapnya dengan cara mendirikan cabang perusahaan di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Lombok, dan Makasar. Ekspansi dan promosi juga dilakukan sebagai sarana informasi untuk mempromosikan produk dan ramuan Pak Oles.
Pada tahun 1997 Gede ngurah wididana menciptakan produk Minyak Oles Bokashi, suatu produk dari ekstrak minyak tanaman obat yang multi khasiat. Dari hasil penelitiannya, Gede Ngurah Wididana berhasil menemukan puluhan jenis produk berbahan herbal untuk tujuan kesehatan, kecantikan dan lingkungan. Pada tahun 1997, Gede Ngurah Wididana mendirikan PT. Karya Pak Oles Tokcer untuk memasarkan produk hasil temuannya yang dibuat berdasarkan Teknologi EM.
1.   Proses Produksi
PT Karya Pak Oles Tokcer diperoleh produk ramuan Pak Oles diproduksi dengan teknologi modern dengan mengutamakan kualitas produk yang tinggi. Produk Ramuan Pak Oles diciptakan melalui proses organik, dari proses budidaya tanaman, sampai proses ekstraksi tanaman rempah dengan teknologi EM. Efektif Mikroorganisme (EM) sendiri banyak digunakan dalam pembuatan pupuk organik, akan tetapi oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M.Agr. mengembangkan EM dalam pembutan obat tradisional agar proses penyarian yang berlangsung cepat dan efektif. Selama ini pembuatan obat tradisional baik dalam skala Laboatorium maupun skala Industri dengan menggunakan metode EM masih terbilang hal baru, atau bisa dikatakan hanya satu di Indonesia yang menerapkan metode tersebut. Prof. Teruo Higa melalui salah satu penelitian yang dilakukannya, Hingga berhasil menemukan metode ilmiah untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman menggunakan campuran berbagai mikroorganisme yang umumnya terdiri dari bakteri asam laktat (lactic acid bakteria), purple bacteria, dan ragi (yeast). Higa menamakan metode ciptaannya itu dengan teknologi effective microorganism (EM) yang sekaligus menjadi nama paten untuk penemuannya.
2.2.3   Universitas MH Thamrin (Jakarta)
Yayasan Pendidikan MH. Thamrin yang didirikan di Jakarta oleh Dr. H. Abdul Radjak, DSOG (Radjak Group),berdasarkan akte notaris No:115 tanggal 24 Agustus 1987, Notaris : Joenoes E.Moegiman, SH, dan beralamat di Jl. Raya Podok Gede No. 23-25 Kramatjati JakartaTimur dan menempati gedung milik sendiri.
Pendirian Yayasan didorong oleh suatu cita-cita dan tekad ikut berperan aktif dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada awal pendiriannya pendidikan yang dikelola adalah pendidikan
setingkat  kursus, dengan membuka kursus Penolong Orang Sakit (POS), ini berlangsung dari tahun 1982-1983, selanjutnya dikembangkan ke sekolah formal setingkat diploma yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan,  antara lain: Akademi  Keperawatan, Akademi Gizi, Akademi Analis Kesehatan, Akademi Analis dan Farmasi, Akademi Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Akademi Kebidanan. Mulai tahun 2000, seluruh Akademi yang berada dibawah Departemen Kesehatan dilebur menjadi satu ke dalam sekolah tinggi,  yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) MH. Thamrin,  dengan Surat Keputusan Mediknas No. :60/D/O/2005, dan bernaung dibawah Depatartemen Pendidikan,  sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indinesia. Disamping STIKES Yayasan Pendidikan MH. Thamrin juga mengelola Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) MH. Thamrin, yang  didirikan pada tahun 1996 SuratKeputusan Mediknas No. : 06/D/O/1996. dan Sekolah Tinggi Manajemen danInformatika (STMIK) MH. Thamrin, Surat Keputusan Mediknas No. :106/D/O/2000.  STMIK merupakan pengembangan/perubahan  dari Akademi Manajemen dan Informatika (AMIK) MH. Thamrin serta Akademimanajemen. MH. Thamrin. Ke depan seluruh sekolah tinggi ada akan digabungmenjadi satu ke dalam satu Universitas. Yayasan Pendidikan MH. Thamrin  akan senantiasa akan berperan aktif dalampengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai wawasan luas, bertanggungjawab serta mempunyai kredibilitas yanga tinggi sesuai bidang ilmuyang dipelajarinya dan mampu menjawab tantangan diera globalisasi dengan menyediakan tenaga yang berkualitas.
2.2.4     RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Dan diresmikan pada tanggal 9 November 1985.
Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good Corporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
Akreditasi dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis akreditasi dimaksud yang telah dicapaisi rumah sakit pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS paripurna versi 2012 pada tahun 2015, serta Akreditasi Internasional Joint Commition International (JCI) pada tahun 2016.
1.      Fasilitas & Ruang Produksi Makanan
                  Fasilitas yang memadai untuk melakukan proses produksi makanan dan minuman dari mulai fasilitas untuk kegiatan penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, dan pendistribusian bahan makanan.
a.    Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan yaitu diterima bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan dan spesifikasi yang ditetapkan.
            Syarat agar tersedia daftar pesanan bahan makanan berupa  jenis dan jumlah bahan makanan yang akan diterima pada waktu tertentu. Dan tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan.
                        Adapun langkah-langkah penerimaan bahan makanan yaitu:
1.      Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesanan dan ketentuan spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
2.      Bahan makanan dikirim kegudang penyimpanan sesuai dengan jenis barang atau dapat langsung ketempat pengolahan makanan.
b.      Penyimpanan Bahan Makanan
Tersediannya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan.
                        Adapun syarat yang digunakan pada bahan makanan yaitu:
1.      Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan bahan makanan segar
2.      Tersedianya fasilitas ruangan penyimpanan masing-masing bahan makanan sesuai dengan jenis bahan makanan.
3.      Tersediannya kartu stok bahan makanan/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.
                        Adapun langkah-langkah penyimpanan bahan makanan yaitu:
1.       Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera dibawah ke ruangan penyimpanan gudang atau ruang pendingin.
2.      Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian penyimpanan bahan makanan setempat dibawah ke ruang persiapan bahan makanan.
3.      Pemantauan suhu ruangan sangat penting agar bahan makanan tidak gampang rusak atur suhu sesuai dengan standar.
c.       Pengolahan Bahan Makanan
      Sebelum masuk ke proses pengolahan bahan makanan terlebih dahulu mempersiapkan bahan makanan yang sudah siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik dan sebagainya) sesuai dengan menu dan standar resep, standar porsi, standar bumbu, standar pola diet dan jumlah pasien yang dilayani. Kemudian diolah dengan cara dimasak dengan tujuan mengubah bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi.
d.      Pendistribusian Bahan Makanan
      Distribusi bahan makanan yaitu proses penyimpanan makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi kosumen/pasien yang akan dilayani.
      Tujuannya agar konsumen/pasien mendapatkan makanan sesuai standar pola diet dan ketentuan yang berlaku.
      Adapun syarat yang digunakan yaitu:
1.      Tersedianya peraturan pemberian makanan rumah sakit
2.      Tersedianya standar porsi yang ditetapkan rumah sakit
3.      Adanya peraturan pengambilan makanan
4.      Adanya daftar permintaan makanan konsumsi/pasien
5.      Adanya jadwal pendisrtibusian makanan yang ditetapkan
                  Berdasarkan hasil observasi di RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Di intalasi gizi dari ruang produksi bahan makanan seperti penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, dan pendistribusian bahan makanan. Sudah sesuai dengan standar apalagi dilihat dari segi rumah sakitnya yang sudah terakreditas A. Di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita terdapat dua pentri yaitu pentri pertama adalah pentri yang terbesar di Instalasi Gizi untuk melayani makanan pasien secara online. Sedangkan untuk pentri kedua khusus untuk gudang bahan makaanan mentah, basah, dan segar. Serta terdapat ruang pengolahan bahan makanan yang siap untuk diolah untuk pasien dan pegawai rumah sakit. Kemudian untuk pembagian sistem pengolahan bahan makanan menggunakan 2 sistem yaitu dengan diolah sendiri oleh rumah sakit dan melalui catering. Sedangkan untuk perbandingan di RS. DR M.M Dunda Gorontalo menggunakan sistem pelayanan makanan pasien masih secara manual serta ruang Instalasi Gizi yang ada di RS. DR M.M Dunda fasilitas & ruang pengolahan bahan makanan terpisah sesuai jenis bahan makanan kering, mentah, dan basah. Kemudian untuk pembagian sistem pengolahan bahan makanan masih dilakukan oleh pihak rumah sakit yaitu juru masak.
2.2.5     Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada awalnya merupakan Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta (Jakarta Doping Control Laboratory) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan pembinaan prestasi olah raga di indonesia dan membantu Komisi Anti Doping Indonesia dalam memutuskan keabsahan prestasi seorang atlet, menegakkan Fair play serta melindungi kesehatan atlet.
Labkesda juga melayani uji laboratorium kandungan bahan dan zat pada makanan serta minuman.
Tugas Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 685 tahun 1997 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Pengawasan Doping DKI Jakarta yang pertama kali adalah pemeriksaan sampel doping atlet Pekan Olah Raga Nasional ke XIV 9-25 September 1996 di Jakarta sebanyak 1135 sampel.
1.   Fasilitas dan kelengkapan LABKESDA
a.       Meningkatkan mutu pengujian sumber daya manusia, dan sarana penunjang secara terus menerus, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta yang didukung oleh personil yang memiliki kompetensi di bidangnya.
b.      Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta menempati 2 Gedung dengan luas 5400 m2, dilengkapi sistem pengamanan 24 jam. Pengalaman kami memeriksa berbagai sampel dalam jumlah yang besar, sejak tahun 1996, antara lain: Pemeriksaan Doping, PON, SEA Games Pemeriksaan Napza, baik pemeriksaan skrining maupun konfirmasi.
c.       Layanan analisis laboratorium dengan peralatan canggih dan keahlian andal serta integritas yang tinggi . Kemampuan ini memungkinkan kami memberikan solusi dalam penanggulangan berbagai masalah kesehatan masyarakat, mulai dari melacak penggunaan doping oleh atlet, penyalagunaan Napza, Pemeriksaaan mutu obat, makanan dan minuman, Kimia air, Toksikologi, sampai dengan pemeriksaan penyakit Epidemiologi.
d.      Menjalin kemitraan dengan Institusi terkait, dengan masyarakat lainnya dan megutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan jasa Laboratorium yang bermutu sesuai standar ISO / IEC 17025 : 2005.
e.       Peralatan laboratorium canggih, dengan layanan terbaik, memiliki kompetensi untuk melakukan pemeriksaan analisa Laboratorium dengan hasil yang akurat, terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.3     Perbandingan Pelaksanaan Studi Banding
Berdasarkan perbadingan studi banding yang diikuti mahasiswa Stikes Bmg di dua tempat yakni bali dan jakarta dengan lima kunjungan institusi di bandingkan dengan institusi yang ada di tempat tinggal sendiri seperti :
1.      PT. Aromaduta Rasaprima
Dimana pada PT. Aromaduta Rasaprima jika dibandingkan dengan perusahan pengolahan daging yang ada di daerah gorontalo mungkin terbilang masih sangat jauh dikarenakan digorontalo sendiri proses  pengolahan daging masih terbilang manual dengan proses produksi rumahan sedangkan di PT. aromaduta rasaprima juga memproproduksi dua jenis daging olahan yaitu daging olahan halal dari daging ayam dan sapi serta daging olahan campuran dari daging babi dan digorontalo hanya ada daging olahan halal ayam dan sapi saja belum ada daging olahan campuran dari daging babi. Produksi daging olahan dari PT. aromaduta rasaprima sudah di distribusikan di banyak daerah seperti lampung, jakarta, makassar dan juga sudah sampai ke luar negeri sedangkan untuk di gorontalo sendiri masih di distribusikan dalam daerah.
2.      PT. Karya Pak Oles Tokcher
PT. Karya Pak Oles Tokcher yang sudah di produksi dengan adanya pabrik sendiri sedangkan yang di gorontalo masih dalam produksi rumahan. Serta penggunaan alat saat proses di PT. Karya pak oles tokcher sudah berstandar dengan alat mesin-mesin canggih dan digorontalo sendiri masih secara manual menggunakam tangan tanpa ada bantuan dari alat dan mesin. Produknya mungkin sama menggunakan bahan tradisional, dan pendistribusiannya mungkin berbeda karna produksi PT. karya pak oles tokcher sudah di distribusikan pada banyak daerah-daerah di indonesia seperti pulau jawa dan di gorontalo sendiri `masih di distribusi dalam daerah
3.      Universitas MH. Thamrin
Perbandingan dengan kampus Stikes Bina Mandiri Gorontalo adalah Universitas MH Thamrin mempunyai program studi DIII Gizi yang sudah mencakup 27 angkatan dengan lulusan 1.500 alumni sedangkan untuk S1 Gizi baru berdiri 4 angkatan sama seperti di Stikes bina mandiri gorontalo dan fasilitas laboratorium di MH Thamrin lebih lengkap dari mulai laboratorium kuliner dengan perlengkapan alat seperti mesin pendingin 2, refrigator, lemari penyimpanan alat dan bahan makanan, kompor listrik, blower, wastafel, dan pada laboratorium PSG sudah lengkap peralatan antropometri di tambah lagi terdapat phantom orang dewasa serta badroom digital dan pada laboratorium promkes terdapat piramida makanan diet rumah sakit dan lemari tempat kartu seperti kartu menuju sehat dan lifleat tentang kesehatan.
Pada laboratorium Stikes Bina Mandiri Gorontalo hanya terdapat laboratorium kuliner yang alat-alatnya belum memadai seperti kompor dan mesin pending hanya 1, sedangkan pada laboratorium PSG hanya ada alat pengukur antropometri saja dan phantom bayi.
4.      RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
            Berdasarkan hasil observasi di RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Di intalasi gizi dari ruang produksi bahan makanan seperti penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, dan pendistribusian bahan makanan. Sudah sesuai dengan standar apalagi dilihat dari segi rumah sakitnya yang sudah terakreditas A. Di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita terdapat dua pentri yaitu pentri pertama adalah pentri yang terbesar di Instalasi Gizi untuk melayani makanan pasien secara online. Sedangkan untuk pentri kedua khusus untuk gudang bahan makaanan mentah, basah, dan segar. Serta terdapat ruang pengolahan bahan makanan yang siap untuk diolah untuk pasien dan pegawai rumah sakit. Kemudian untuk pembagian sistem pengolahan bahan makanan menggunakan 2 sistem yaitu dengan diolah sendiri oleh rumah sakit dan melalui catering. Sedangkan untuk perbandingan di RS. DR M.M Dunda Gorontalo menggunakan sistem pelayanan makanan pasien masih secara manual serta ruang Instalasi Gizi yang ada di RS. DR M.M Dunda fasilitas & ruang pengolahan bahan makanan terpisah sesuai jenis bahan makanan kering, mentah, dan basah. Kemudian untuk pembagian sistem pengolahan bahan makanan masih dilakukan oleh pihak rumah sakit yaitu juru masak.
5.      Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta
Perbandingannya LabKesDa dengan yang di gorontalo fasilitas dan alat laboratorium belum selengkap yang di LabKesDa. Di labkesda dilengkapi dengan peralatan canggih dan penanggulangan berbagai masalah kesehatan masyarakat seperti penggunaan dopping oleh atlet, penyalagunaan napza, pemeriksaan mutu obat, makanan dan minuman, kimia air, toksikologi, sampai dengan pemeriksaan penyakit epidemiologi dan di gorontalo sendiri belum selengkap di labkesda pemeriksaannya
2.4      Analisis Pelaksanaan Studi Banding
Studi banding ini bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada di institusi yang di kunjungi baik infrastruktur maupun dari segi pelayanan serta dapat membandingkan kondisi objek studi di tempat yang di kunjungi dengan kondisi yang ada di tempat sendiri sehingga bisa menambah wawasan mahasiswa yang mengikuti program studi banding. Seperti yang bisa kita lihat dari tempat-tempat yang telah kita kunjungi yaitu:
1.      PT. Aromaduta Rasaprima
Dimana bisa kita lihat bahwa pada PT Aromaduta Rasaprima dari proses pengolahan daging menggunakan alat-alat yang canggih serta sistem didalamnya sudah berstandar MUI, dan proses distribusi sudah melebar dari dalam negeri sampai keluar negeri.
2.      PT. Karya Pak Oles Tokcher
Dimana bisa kita lihat bahwa pada PT. Karya Pak Oles Tokcher tidak hanya menghasilkan satu produk dari tanaman herbal tetapi ada banyak produk berbahan herbal untuk tujuan kesehatan, kecantikan, dan lingkungan. Serta dipasarkan produk berdasarkan teknologi EM.
3.      Universitas MH Thamrin
Dimana bisa kita lihat sebelum menjadi Universitas MH Thamrin dulunya masih Stikes MH Thamrin dengan delapan jurusan sekarang sudah menjadi sebelas jurusan yang sudah berubah menjadi Universitas MH Thamrin. Dan juga mengelolah STIE, STMIK, dan AMIK. Dengan terakreditas sesuai bidang ilmunya.
4.      RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dimana bisa kita lihat  pada RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita merupakan rumah sakit khusus yang menjadi pusat rujukan nasional untuk penaganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) dan juga sebagai wahana pendidikan, pelatihan, dan penelitian dibidang kesehatan kardiovaskuler.
5.       Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta
Labkesda awalnya merupakan laboratorium pengawasan doping jakarta (jakarta control laboratory) yang peralatannya sudah lengkap dan canggih. Dan jasa pelayanan laboratorium bermutu sesuai standar ISO/IEC 17025:2015.
Laporan studi banding ini dibuat untuk menjelaskan secara tertulis tentang perjalanan mahasiswa STIKES Bina Mandiri Gorontalo dalam perjalanannya pada studi banding yang di lakukan di tempat yang di tujuh untuk melihat perbandingan didaerah yang ditujuh dengan apa yang ada di Gorontalo sendiri serta berfungsi sebagai referensi untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa STIKES Bina Mandiri Gorontalo yang telah melakukan studi banding.








BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dengan diadakan studi banding bagi mahasiswa sangat bermanfaat karena dengan melihat kegiatan yang sudah dilaksanakan mulai dari:
1.      PT. Aroma Dua Rasa Prima
PT. Aroma Dua Rasa Prima yaitu tempat pengolahan yang sudah berstandar MUI yang bertujuan untuk melihat penerimaan makanan sampai pendistribuan dan juga dari segi penggunaan alat maupun tempat pengolahan produksi.
2.      PT. Karya Pak Oles Tokcher
PT. Karya Pak Oles Tokcher yaitu salah satu pabrik pendistribusian  pembuatan obat tradisional yang terdapat di Bali.
3.      Universitas MH. Thamrin
Universitas MH. Thamrin adalah salah satu Universitas yang terdapat di Jakarta yang didalamnya terdapat salah satu program studi S1 Ilmu Gizi yang saat ini berada di bawah naungan fakultas kesehatan dan merupakan jurusan baru yang berdiri pada tahun 2014 yang peminatnya cukup banyak dengan fasilitas Laboratorium yang sudah lengkap.
4.      Rs. Jantung dan Pembulu Darah “HARAPAN KITA”
Rs. Jantung dan Pembulu Darah “HARAPAN KITA” adalah salah satu rumah sakit yang terdapat di Jakarta yang sudah terakreditas A. Sedangkan penyelenggaraan makanan pasien sudah berstandar online dan sudah sesuai dengan yang ditentukan mulai dari proses pengolaha sampai pendistribusian bahan makanan pada pasien dan pegawai rumah sakit.
5.      LABKESDA
LABKESDA adalah Laboratorium Kesehatan Daerah yang terdapat di jakarta dengan alat-alat yang digunakan sudah memenuhi standar dan lengkap. Sehingga kami sebagai mahasiswa yang mengikuti kegiatan Studi Bandig ini dapat menambah wawasan maupu pengetahuan yang akan diaplikasikan pada diri sendiri maupun masyarakat.
3.2  Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada:
1.      Institusi STIKES Bina Mandiri Gorontalo, kami menghimbau agar kedepannya studi banding ini dapat di laksanakan di daerah malang contohnya di rumah sakit “Saiful Anwar”, mengingat di rumah sakit itu fasilitasnya cukup memadai dibandingkan dengan rumah sakit yang pernah kami kunjungi.
2.      Kepada pihak travel, kami mengharapkan agar kedepannya lebih memperhatikan kondisi makanannya mengingat mahasiswa mempunyai banyak kegiatan (agenda). Jadi, proporsi makanannya itu harus lebih di perhatikan lagi guna mencegah terjadinya sesuatu yang tidak di inginkan.
3.      Kepada pembimbing, kami selaku mahasiswa mengucapkan terima kasih. Karena atas bimbingan dari bapak dan ibu, kami dapat melakukan kegiatan studi banding itu sampai dengan selesai. Namun kedepannya kami menghimbau kepada pembimbing agar kiranya berkenaan untuk memperhatikan lagi kondisi mahasiwanya saat melakukan kegiatan.
4.      Kepada mahasiswa. Kami selaku mahasiswa penting untuk menjaga etika, sopan santun, perilaku, dan juga kekompakan. Guna terciptanya rasa solidaritas agar kedepannya kita sama-sama bisa lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, 2018. Aroma Meat Processing, (online) http://www.aroma.co.id. diakses pada 7 Maret 2018.
Annisa, 2018. Sejarah Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan Kita (online) https://www.rsabhk.co.id/sejarah. diakses pada 7 Maret 2018.
Farida Iman, 2015. Sejarah Universitas MH. Thamrin. (online) http://imanfarida29.blogspot.co.id.html. diakses pada 7 Maret 2018.
Genom, 2018. Laboratorium kesehatan daerah DKI Jakarta(online) https://genomuinjkt.wordpress.com. diakses pada 7 Maret 2018.
Indra, 2014. Manfaat dan Tujuan Studi Banding. Diakses dari http://mcscv.com/studi_banding.
Pak Oles, 2018. PT Karya Pak Oles Tokcer. Denpasar Bali: PT Karya Pak Oles Tokcer.
Rizki Akuba, 2016. Pengertian Studi Banding. Diakses dari http://rembangonline.blogspot.com
















Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "LAPORAN STUDI BANDING BALI DAN JAKARTA OLEH MAHASISWA STIKES BINA MANDIRI GORONTALO"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel