LAPORAN STUDI BANDING BALI DAN JAKARTA OLEH MAHASISWA STIKES BINA MANDIRI GORONTALO
Related
DOWNLOAD FILE DISINI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi banding
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan
pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan
seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang
diharapkan sebagaimana mestinya.
Pengertian
dari studi banding itu sendiri adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di
lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan
untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan
kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lan.
Kegiatan
studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi atau
menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif
singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain
dengan kondisi yang ada di tempat sendiri. Hasilnya berupa pengumpulah data dan
informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan.
Persiapan
yang dilakukan sebelum melakukan studi banding adalah melakukan tinjauan dan
evaluasi internal, mengenai mana saja yang akan dikembangkan dan dinaikan
progresnya. Setelah itu dibuat draft list secara terstuktur sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.
(Rizki, 2016)
Studi
banding (comparison study) biasa
dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem,
penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lain,
kegiatan study banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi
atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu
relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di
tempat lain dengan kondisi yang ada ditempat sendiri. Hasilnya berupa
pumpunan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang di
inginkan.
Study banding merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang
akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini
tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan
sebagaimana mestinya.
Dalam
studi
banding mahasiswa hendaknya melihat semua aspek positif yang ada pada tempat
tujuan studi banding, mulai dari kegiatan akademik, dan kemahasiswaan.
Pengetahuan-pengetahuan yang di peroleh di lokasi studi banding tentunya di
harapkan akan mampu menjadi informasi dan cerminan dalam rangka mewujudkan
program-program prioritas yang sudah di canangkan oleh stikes bina mandiri
gorontalo.
Program studi banding kali ini di adakan di dua daerah
yaitu bali dan jakarta, untuk daerah bali kami
mengunjungi PT Aromaduta Rasaprima
dan kunjungan ke PT Karya Pak Oles Tokcher dan
daerah jakarta kami mengunjungi kampus Universitas MH Thamrin dan ke RS Jantung, Pembulu Darah Harapan Kita dan
Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta. Studi banding kali ini untuk gelombang kedua di dikuti oleh enam puluh mahasiswa dan empat dosen pembimbing, Demi
kelancaran kegiatan tersebut pihak STIKES BMG bekerja sama dengan travel LJ dan
selaku penanggung jawab semua fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari
transfortasi darat, transportasi udara sampai ke tempat penginapan atau hotel. (Indra, 2014)
1.2 Landasan Hukum
1. Surat
Keputusan Direktur Kemendikbud RI Nomor
: 86/E/O/2014 tanggal 07 Mei 2014 menyelenggarakan pendidikan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bina Mandiri Gorontalo menyelenggarakan pendidikan dengan 3
(tiga) program studi yaitu D-3 Analis Kesehatan, S-1 Farmasi, dan S-1 Gizi.
2. Kalender
akademik Program Studi D III Analis Kesehatan, S-1 Farmasi dan S-1 Gizi
angkatan II Tahun Akademik 2017-2018.
3. Persyaratan
Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan.
1.3 Tujuan Pelaksanaan
Dengan
diadakannya program studi banding ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan
diantaranya adalah :
1. Membuka
wawasan mahasiswa terhadap kompetensi yang ada di luar dengan mengkomperasi
pengetahuan secara teoritis dan praktis yang terdapat di kampus dan di dunia
kerja
2. Membuka
peluang institusi pendidikan untuk menjalin relasi dan kerja sama antar
perguruan tinggi dan corporasi
3. Meningkatkan
kompetensi kualitas akademik agar lebih siap dalam menghadapi dunia kerja
4. Meningkatkan
sense of crisis bagi mahasiswa sebagai mahasiswa bagian dari agen of change
5. Meningkatkan
kapabilitas dan kapasistas bagi dosen dalam kemampuan menyesuaikan ciri dengan
isu-isu aktual dan faktual di lapangan
6. Bagi
instansi lokasi program studi banding akan menjadi ruang diskusi dan search
dengan akademik terkait dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di setiap
program studi
7. Bagi
program studi yang berada di lingkungan Yayasan Bina Mandiri menjadi wadah
aktualitas kerja sama dengan berbagai instansi dan stake holder lainnya.
1.4 Manfaat Pelaksanaan
Dengan
diadakannya program studi banding ini dimaksudkan untuk mencapai manfaat secara
teoritis dan praktis diantaranya adalah :
1. Bagi
mahasiswa untuk menambah hasanah keilmuan tentang teori-teori yang diperoleh di
bangku perkuliahan sebagai usaha untuk memperkaya teori keilmuan
2. Bagi
mahasiswa bisa digunakan sebagai observasi awal mencari data-data lokasi untuk
merpersiapkan diri dalam menghadapi penelitian akhir masa studi yang akan
datang sehingga dapat mempercepat kelulusan mahasiswa tersebut
3. Bagi
dosen untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan isu-isu aktual dan faktual di lapangan untuk kemudian dituangkan
dalam sebuah karya ilmiah yang berupa riset, jurnal publikasi, atau bahkan
sebuah buku
4. Bagi
instansi lokasi studi banding akan dapat menyelesaikan tugas pokok dan fungsi
masing-masing instansi.
1.5 Ruang Lingkup
Pelaksanaan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina
Mandiri Gorontalo yang dilaksanakan di kota Jakarta dan Bali, ada beberapa
rangkaian kegiatan yang kami lakukan selama mengikuti kegiatan studi banding,
di mulai dari kunjungan ke tempat-tempat industri yakni perusahaan PT.
Aromaduta Rasa Prima, PT. Karya Pak Oles Tokcer, Universitas MH. Thamrin
Jakarta Timur, RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dan Laboratorium
Kesehatan Daerah DKI Jakarta Pusat. Dari
rangkaian
kunjungan tersebut peserta studi banding menerima materi-materi di setiap
tempat kunjungan, foto-foto dokumentasi dari masing-masing kunjungan.
1.6 Metode Pelaksanaan
Guna
memperlancar pencapaian tujuan dan pelaksanaan program studi banding ini maka
ada beberapa yang harus dilaksanakan diantaranya adalah :
1.
PT
Aroma DutaRasa Prima
Judul materi yang diberikan adalah sejarah dan proses
pengolahan produksi makanan PT Aroma DutaRasa Prima yang disampaikan oleh
2.
PT
Karya Pak Oles Tocker
Judul materi yang diberikan adalah obat tradisional
(traditional medicine) yang disampaikan oleh I Made Adi Suyana, S. Farm., Apt
3.
Universitas
MH Thmrin
Judul materi yang diberikan adalah profil Universitas
MH Thmrin yang disampaikan oleh Siti Zumhati S.ST, S.KM
4.
RS
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Judul materi yang diberikan adalah profil dan
data pengolah instalasi gizi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang
disampaikan oleh
5.
Laboratorium
Kesehatan Daerah
Judul materi yang diberikan adalah profil dan tata
ruang Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta yang disampaikan oleh Endra
Muriyanto S. Farm., Apt.,MM
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
Waktu
pelaksanaan studi banding dilaksanakan selama 5 hari 4 malam dimulai dari
tanggal 25 Februari 2018 sampai 01 Maret 2018.
b. Tempat
Pelaksanaan
Studi
Banding dilaksanakan di dua daerah dan 5 instansi sebagai berikut :
NO
|
DAERAH
|
LOKASI
KUNJUNGAN
|
1.
|
Bali
|
1. PT.
Aroma Duta Rasa Prima
2. PT.
Karya Pak Oles Tocker
|
2.
|
Jakarta
|
1. Universitas
MH. Thamrin Jakarta
2. Rs.
Harapan Kita
3. Laboratoirium
Kesehatan Daerah
|
HARI
|
PROGRAM
|
Minggu/
25 Februari 2018
|
H1.
Arrival Bali
03.30 : Menuju Bandara Djalaluddin
04.00 : Proses Cek-In di Bandara
06.00 : Take Off Bandara Jalaluddin
10.00 : Tiba Dibandara Ngurah Rai (Bali)
11.30 : Lunch
13.00 : Tour GWK, Tanah Lot dan Krisna
18.00 : Dinner
19.30 : Cek In Hotel
(Istirahat)
|
Senin/
26 Februari 2018
|
H2.
Kunjungan ke perusahaan
07.00 : Breakfast
07.30 : Kunjungan
Study Ke PT . Karya Pak Oles Tok Cer
11.30 : Lunch
12.30 : Kunjungan
Study Ke PT. Aromaduta Rasa Prima
15.30 : City Tour
18.30 : Dinner
20.00 : Kembali
Kehotel (Acara Bebas)
|
Selasa/
27 Februari 2018
|
H3.
Arrival Jakarta
04.00 : Berkumpul di
Loby Hotel
04.30 : Menuju
Bandara Denpasar
06.00 : Take Off
Menuju Jakarta
08.30 : Tiba
Dijakarta
10.30 : Lunch
11.30 : Kunjungan Ke
Universitas Muhamadiyah Jakarta
15.00 : Belanja di
GPC
18.30 : Dinner
19.30 : Cek In Hotel
(Acara Bebas)
|
Rabu/
28 Februari 2018
|
H4.
Kunjungan Ke Instansi Kesehatan
07.00 : Breakfast
Hotel
07.30 : Kunjungan ke
RS Harapan Kita
11.30 : Lunch
12.30 : Kunjungan Ke
Lab Keseda
16.00 : City Tour
(Monas, Kota Tua)
18.30 : Dinner
20.00 : Kembali Ke
Hotel (Acara Bebas)
|
Kamis/
01 Maret 2018
|
H5.
Kembali Gorontalo
03.00 : Menuju
Bandara Sukarnao Hatta
03.30 : Proses Cek In
Bagasi
05.00 : Take Off Ke
Gorontalo (Sriwijaya Air)
11.00 : Tiba di
Bandara Djalaluddin Gorontalo
12.0 :
Diantar Kembali Kekampus
|
1.8 Sumber
Dana Pelaksanaan
Sumber
dana yang di gunakan dalam pelaksanaan studi banding tersebut berasal dari
setiap peserta mahasiswa yang mengikuti kegiatan studi banding, tiap mahasiswa
peserta Rp. 7.800.000. Dengan fasilitas Bus, Akomodasi, hotel, konsumsi, wisata
(tour) dan parkiran.
BAB II
HASIL PELAKSANAAN DAN
PEMBAHASAN
2.1 Pelaksanaan
2.1.1 Gambaran
lokasi pelaksanaan Studi banding
a. PT. Aroma duta
Rasaprima Denpasar – Bali
Sejarah Singkat
Perusahaan PT. Aroma Duta Rasaprima, didirikan pada tahun 1980 adalah
perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan seperti: sosis, ham, bakso,
bacon, dan berbagai jenis daging lainnya. Kapasitas produksi 80 ton per bulan
untuk memenuhi pesanan dari para pelanggan. Saat ini perusahaan memperkerjakan
180 orang. Mereka dibagi menjadi bagian QA Manager, FinanceManager dan
Accounting, Production Manager, Sales Marketing serta Research dan Development
Project.
(PT. Aroma duta
Rasaprima)
PT. Aromaduta Rasaprima memiliki jaringan distribusi
di beberapa daerah, antara lain: PT. Puri Pangan Utama untuk daerah Bali, PT.
Harsi Pangan Utama untuk daerah Surabaya, PT. Harsa Duta Mandiri untuk daerah
Jakarta. Produk-produk Aroma memiliki keunggulan dari produk lainnya, dari segi
kualitas produk Aroma memiliki komposisi daging yang lebih banyak sehingga rasa
dagingnya leih terasa, lebih kaya rasa karena menggunakan berbagai macam
rempah-rempah, selain itu produk Aroma memperhatikan nilai-nilai kesehatan dan
bernutrisi tinggi serta berkualitas baik dan meminimalisir penggunaan MSG
maupun pengawet makanan. PT. Aroma Duta Rasaprima memegang sertifikat halal
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali untuk memastikan bahwa produk makanan
kami daging sapi dan unggas. Dengan Sertiikat Manajemen Keamanan Pangan (ISO
22000) dan Hazard Analysis dan Critical Point Certificate (HACCP) yang kami
raih pada bulan maret 2011, Aroma menjamin bahwa produknya telah memenuhi
peraturan nasional dan internasional mengenai standar keselamatan, kualitas dan
higienis.
b. PT. Karya Pak Oles Tokcer Jl. Pulau Komodo No. 38 X Denpasar – Bali
PT. Karya Pak Oles Tokcer adalah sebuah perusahaan yang didirikan sejak
tahun 1997 oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M.Agr. Perusahaan yang berkantor
pusat di Jl. Pulau Komodo No. 38 X Denpasar - Bali ini bertujuan untuk
memasarkan produk-produk hasil temuan dari Gede Ngurah Wididana atau yang akrab
dipanggil Pak Oles. Untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumen, PT.
Karya Pak Oles Tokcer telah merentangkan sayapnya dengan cara mendirikan cabang
perusahaan di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Lombok, dan Makasar. Ekspansi dan
promosi juga dilakukan sebagai sarana informasi untuk mempromosikan produk dan
ramuan Pak Oles.
![]() |
(PT. Pak Oles)
Ramuan Pak Oles yang telah diluncurkan ke pasaran hingga saat ini sebanyak 33
produk dan terbagi menjadi 7 kategori. Diantaranya adalah kategori Minyak,
Krim, Keramik, Madu, Pupuk Organik, Biotor, dan Minuman. Semua produk yang
diciptakan oleh Gede Ngurah Wididana - lebih sering disebut dengan Ramuan Pak
Oles - telah mendapatkan ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan
merupaka terapan dari teknologi Effective Microorganism (EM4), sehingga semua
produk berbahan dasar alami. Dengan demikian konsumen akan terhindar dari effek
kimia yang besifat negatif.
PT. Karya Pak Oles Tokcer menerapkan standarisasi produksi sebagai produsen
jamu dan obat tradisonal sehingga pada tahun 2012 telah mendapat sertifikat
CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik dan Benar).
c. Universitas MH.
Thamrin
![]() |
Pendirian Yayasan didorong oleh suatu cita-cita dan tekad ikut berperan aktif dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada awal pendiriannya pendidikan yang yang dikelola adalah pendidikan setingkat kursus, dengan membuka kursus Penolong Orang Sakit (POS), ini berlangsung dari tahun 1982-1983, selanjutnya dikembangkan ke sekolah formal setingkat diploma yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan.
(Universitas
MH. Thamrin)
Yayasan Pendidikan MH.
Thamrin yang didirikan di Jakarta oleh Dr. H.
Abdul Radjak, DSOG (Radjak Group),berdasarkan akte notaris No:115 tanggal 24
Agustus 1987, Notaris : Joenoes E.Moegiman, SH, dan beralamat di Jl. Raya Podok
Gede No. 23-25 Kramatjati Jakarta Timur dan menempati gedung milik sendiri.
d. RS. Jantung dan Pembuluh Darah “Harapan Kita”
![]() |
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985.
(RS. Jantung dan Pembuluh Darah
“Harapan Kita”)
Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan
No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal
ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan
Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997
Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung
Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya
melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung
Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian
BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23
tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang
menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan
Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat
2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun
berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah
Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain
menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai
wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang
kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good
Corporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa
meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program
akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
Akreditasi
dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan
sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis
akreditasi dimaksud yang telah dicapai diantaranya akreditasi rumah sakit
pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS
paripurna versi 2012 pada tahun 2015, serta Akreditasi Internasional Joint Commition
International (JCI) pada tahun 2016.
e. Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA)
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta
pada awalnya merupakan Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta (Jakarta Doping
Control Laboratory) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan
pembinaan prestasi olah raga di indonesia.
Tugas Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang
ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 685 tahun 1997
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Pengawasan Doping DKI Jakarta
yang pertama kali adalah pemeriksaan sampel doping atlet Pekan Olah Raga
Nasional ke XIV 9-25 September 1996 di Jakarta
sebanyak 1135 sampel.
![]() |
sebanyak 1135 sampel.
(Laboratorium
Kesehatan Daerah “LABKESDA”)
2.1.2 Gambaran Pelaksanaan
Pelaksanaan studi
banding daerah yang dikunjungi pertama kali adalah perusahaan produksi makanan
yang bertempat di daerah Denpasar Bali yakni PT. Aroma Duta Rasa Prima serta
perusahaan Obat-obatan herbal yakni PT. Karya Pak Oles Tocker. Kami menerima
materi pertama tentang profil dari perusahaan, strategi pemasaran, sistem
produksi dan distribusi produk dan diperkenankan peserta studi banding untuk
dapat melihat langsung laboratorium tempat produksi produk. Kunjungan
selanjutnya adalah sebuah intitusi perguruan tinggi yang terletak di daerah
Jakarta yakni Universitas MH Thamrin Jakarta. Kami menerima materi tentang
profil dari kampus tersebut, beberapa diskusi tanya jawab antara peserta studi
banding dan staf dosen Universitas MH Thamrin. Disamping itu peserta studi
banding dipersilahkan untuk dapat melihat laboratorium dan perpustakaan dari
universitas tersebut. Kunjungan selanjutnya adalah Rumah sakit Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita. Kami menerima materi langsung dari Kepala
Penanggung Jawab Instalasi Patologi Klinik dan Bank darah Rumah sakit Harapan
kita tentang profil rumah sakit, instalasi laboratorium, sistem pelayanan dan
manajemen laboratorium, serta peserta studi banding dipersilahkan untuk
mengunjungi langsung instalasi laboratorium rumah sakit harapan kita. Kunjungan
terakhir adalah Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta. Di Labkesda
peserta studi banding menerima materi tentang sistem pelayanan dan sistem
manajemen laboratorium Labkesda, beberapa diskusi tanya jawab dan melihat langsung
berbagai ruangan laboratorium yang terdiri atas Laboratorium Kimia dan air,
laboratoirium toksikologi, laboratorium klinik, laboratorium mikrobiologi,
laboatorium amami, laboratorium napzah, laboratorium doping, laboratorium obat
dan laboratoirum litbang.
2.2 Pembahasan
2.2.1 PT.
Aroma duta Rasaprima
PT. Aroma
Duta Rasaprima didirikan pada tahun 1980 adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan seperti:
sosis, ham, bakso, bacon, dan berbagai
jenis daging lainnya. Kapasitas produksi 80 ton per bulan untuk memenuhi pesanan dari para pelanggan. Saat
ini perusahaan memperkerjakan 180 orang yang dibagi menjadi bagian QA Manager,
Finance Manager & Accounting, Production Manager, Sales Marketing serta Research & Development Project. PT.
Aroma duta Rasaprima memiliki jaringan distribusi
di beberapa daerah, antara lain: PT. Puri Pangan Utama untuk daerah Bali, PT.
Harsi Pangan Utama untuk daerah Surabaya, PT. Harsa Duta Mandiri untuk daerah
Jakarta. Produk Aroma didistribusikan ke hotel-hotel, rumah makan, supermarket,
restoran dan catering yang berada di
wilayah Bali maupun luar daerah. Persentase untuk penjualan produk olahan babi merupakan yang
tertinggi. Persentase penjualan produk-produk Aroma yaitu produk babi 50%,
produk sapi 30% dan produk ayam 20%. Produk-produk Aroma memiliki keunggulan
dari produknya seperti daging olahan sosis ayam dan sapi, dari segi kualitas produk Aroma
memiliki komposisi daging yang lebih banyak sehingga rasa dagingnya lebih terasa, lebih kaya rasa karena
menggunakan berbagai macam
rempah-rempah, selain itu produk Aroma memperhatikan nilai-nilai kesehatan dan bernutrisi tinggi
serta berkualitas baik dan meminimalisir
penggunaan MSG maupun pengawet makanan. PT. Aroma Duta Rasaprima
memegang sertifikat halal dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Bali untuk memastikan bahwa produk makanan kami
memenuhi hukum islam. Makanan
bersertifikat meliputi semua produk daging yang terbuat dari daging sapi dan
unggas. Dengan Sertifikat Manajemen Keamanan Pangan (ISO 22000) dan Hazard Analysis dan Critical
Point Certificate (HACCP) yang kami
raih pada bulan maret 2011, Aroma
menjamin bahwa produknya telah memenuhi peraturan nasional dan internasional mengenai standar
keselamatan, kualitas dan higienis.
1.
Proses
Produksi
Proses yang akan dibahas pada sub bab ini adalah
mengenai keseluruhan rangkaian aktvitas
produksi sosis sapi di PT. Aromaduta Rasaprima. Rangkaian aktivitas produksi
merupakan keseluruhan aktivitas pengolahan dimulai dari bahan baku masuk hingga
produk jadi melalui tahapan yang tersusun secara sistematis. Berikut adalah
bahan baku yang digunakan untuk membuat produk sosis sapi sampai produk selesai
dikemas. Bahan baku yang digunakan untuk membuat produk sosis sapi sampai
selesai dikemas dibagi menjadi 8 jenis.
Beberapa tahapan pemrosesan bahan baku sampai produk
selesai dan didistribusikan ke konsumen akan dijelaskan sebagai berikut:
a.
Penerimaan bahan pengemas skunder
Bahan
pengemas skunder berupa kardus karton AROMA. Setelah itu bahan pengemas skunder
masuk ke gudang penyimpanan plastik.
b.
Penerimaan bahan pengemas primer
Bahan
pengemas primer berupa plastic PV sapi, plastic PE + stiker. Setelah itu bahan
pengemas skunder masuk ke gudang penyimpanan plastik.
c.
Emulsi
Emulsi
merupakan campuran pada adonan yang digunakan dalam pembuatan produk sosis
sapi. Komposisi dari emulsi berupa minyak goreng, es batu, air dingin dan
tepung kedelai. Setelah itu masuk ke proses penimbangan sesuai dengan keperluan
produksi harian dan dihaluskan menggunakan mesin cuter.
d.
Penerimaan dan pemeriksaan daging
sapi lokal
Daging sapi
lokal yang sudah diperiksa oleh pekerja bisa langsung disimpan ke gudang beku
dengan suhu -18° C sebelum digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan produk
sosis sapi. Setelah melewati gudang beku, daging sapi yang sudah beku dipotong
dan digiling, lalu ditimbang sesuai dengan jumlah komposisi yang diperlukan.
Selanjutnya daging sapi giling yang sudah ditimbang dicampur dengan emulsi dan
bumbu-bumbu yang sudah ditimbang sebelumnya sehingga menjadi sebuah adonan yang
siap dicetak. Adonan dicetak menggunakan casing devro CL atau nojak CL sesuai
keperluan produksi harian. Proses selanjutnya adalah proses pengovenan dengan
suhu 68° C - 70° C dengan waktu 1,5 jam.
Setelah
melewati proses oven, sosis di masukan keruang penyiraman selama 55 menit.
Selanjutnya sosis ditiriskan dengan suhu 26°C - 28°C dengan waktu 5 menit lalu
dimasukan ke kamar dingin untuk didinginkan dengan suhu 0 - 5°C dengan waktu 1
jam. Tahapan selanjutnya adalah proses pemotongan dan pemilihan sosis. Sosis
dipisahkan ke 2 macam jenis yaitu produk yang baik dan yang jelek. Untuk produk
yang diklasifikasikan kedalam produk yang baik, proses selanjutnya adalah
produk dikemas menggunanakan plastic PV + stiker dan divakum. Sedangkan untuk
produk yang jelek maka pengemesan dilakukan menggunakan plastic PE dan dipress.
Setelah itu semua produk yang sudah divakum ataupun dipress melewati proses
pengecekan menggunakan metal detector. Selanjutnya produk yang sudah lolos dari
metal detector dimasukan ke kamar beku untuk dibekukan dengan suhu 18° C selama
14 jam. Selanjutnya produk dikemas menggunakan dus karton aroma dan produk siap
didistribusikan.
e.
Penerimaan dan pemeriksaan bahan
pembantu bentuk segar
Bahan
pembantu bentuk segar berupa bawang putih dan bawang merah. Setelah itu masuk
ke proses penyimpanan diruang bumbu.
f.
Penerimaan dan pemeriksaan bahan
pembantu bentuk bubuk
Bahan
pembantu bentuk bubuk berupa garam, merica putih, jahe, pala dan ketumbar. Setelah
itu masuk keproses penyimpanan diruang bumbu.
g.
Penerimaan dan pemeriksaan bahan
tambahan pangan
Bahan
tambahan pangan berupa natrium nitrit, antioksidan natrium aritorbat. Setelah
itu masuk keproses penyimpanan diruang bumbu.
h.
Penerimaan dan pemeriksaan bahan
tambahan
Bahan
tambahan berupa casing, devro CL dan nojak CL. Setelah itu masuk keproses
penyimpanan digudang plastik.
2.
Fasilitas Produksi
Dalam melakukan proses produksi diperlukan beberapa
fasilitas-fasilitas penunjang untuk memenuhi permintaan terhadap produk yang
diproduksi. Adapun fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk menghasilkan produk
adalah:
a. Mesin Pemotong daging
Mesin Pemotong Daging adalah alat yang berfungsi untuk memotong dan
mengiris daging menjadi potongan atau irisan dengan tingkat ketipisan
bermacam-macam. Ketipisan potongan atau irisan daging pada Alat Pemotong Daging
antara lain seperti lembaran daging tipis, potongan daging dadu, potongan
balok.
b.
Mesin Cetak Sosis
sebuah alat yang
berfungsi untuk mencetak atau memasukkan sosis ke dalam kulit sosis.
Alat Pembuat Sosis ini akan mengisi kulit sosis dengan berbagai varian
ukuran cetakan yang telah disediakan.
c. Mesin Slice Otomatis
Mesin
pengiris daging merupakan mesin pengiris daging yang digunakan untuk mengiris
berbagai jenis daging, salah satu nya daging sapi. Dengan menggunakan meat
slicer yang memiliki sistem
pengaturan ketebalan daging ini, hasil irisan daging dapat simetris sesuai
dengan yang diinginkan sehingga tampilannya bagus sekali untuk industri makanan
yang menggunakan bahan baku daging. Daging yang dapat diiris menggunakan mesin
ini, disarankan suhunya sekitar -5o sampai dengan 15o C
agar mendapat hasil irisan yang optimal.
d. Mesin Slice Manual
Mesin pengiris daging yang digunakan
untuk mengiris berbagai jenis daging, salah satu nya daging sapi. Dimana mesin
ini masih kurang praktis karena cara manual terbilang lebih lama serta membuat
waktu terbuang secara percuma.
c.
Mesin Metal Detector
Dimana
mesin ini memiliki konveyor sehingga memudahkan anda dalam mendeteksi daging
ayam. Angka 40 menunjukkan lebar konveyor metal detector, untuk tingginya dapat
anda sesuaikan dengan kebutuhan anda. Biasanya untuk daging ayam tingginya 18-
25 cm.
f. Mesin Vacum
Alat ini terkenal
bandel dalam mengemas makanan menggunakan prinsip kerja Vacuum atau Sedot.
Mesin ini bekerja dengan simultan untuk menghisap seluruh udara yang berada
dalam kemasan produk anda. Yang mana udara tersebut dapat menyebabkan proses
diokdasi yang bisa merubah makanan tidak tahan lama akibat bakteri yang
berkembang biak dalam jangka waktu panjang.
2.2.2 PT. Pak Oles Tokcher
PT. Karya Pak Oles
Tokcer adalah sebuah perusahaan yang didirikan sejak tahun 1997 oleh Dr. Ir.
Gede Ngurah Wididana M.Agr. Prusahaan yang berkantor pusat di Jl. Pulau Komodo
No. 38 X Denpasar - Bali ini bertujuan untuk memasarkan produk-produk hasil
temuan dari Gede Ngurah Wididana atau yang akrab dipanggil Pak Oles. Untuk
meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumen, PT. Karya Pak Oles Tokcer telah
merentangkan sayapnya dengan cara mendirikan cabang perusahaan di berbagai
wilayah di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta,
Semarang, Lampung, Lombok, dan Makasar. Ekspansi dan promosi juga dilakukan
sebagai sarana informasi untuk mempromosikan produk dan ramuan Pak Oles.
Pada tahun 1997 Gede ngurah wididana menciptakan produk Minyak Oles
Bokashi, suatu produk dari ekstrak minyak tanaman obat yang multi khasiat. Dari
hasil penelitiannya, Gede Ngurah Wididana berhasil menemukan puluhan jenis
produk berbahan herbal untuk tujuan kesehatan, kecantikan dan lingkungan. Pada
tahun 1997, Gede Ngurah Wididana mendirikan PT. Karya Pak Oles Tokcer untuk
memasarkan produk hasil temuannya yang dibuat berdasarkan Teknologi EM.
1.
Proses
Produksi
PT Karya Pak Oles
Tokcer diperoleh produk ramuan Pak Oles diproduksi dengan teknologi modern
dengan mengutamakan kualitas produk yang tinggi. Produk Ramuan Pak Oles
diciptakan melalui proses organik, dari proses budidaya tanaman, sampai proses
ekstraksi tanaman rempah dengan teknologi EM. Efektif Mikroorganisme (EM) sendiri banyak digunakan dalam pembuatan
pupuk organik, akan tetapi oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M.Agr.
mengembangkan EM dalam pembutan obat tradisional agar proses penyarian yang
berlangsung cepat dan efektif. Selama ini pembuatan obat tradisional baik dalam
skala Laboatorium maupun skala Industri dengan menggunakan metode EM masih
terbilang hal baru, atau bisa dikatakan hanya satu di Indonesia yang menerapkan
metode tersebut. Prof. Teruo Higa melalui salah satu penelitian yang
dilakukannya, Hingga
berhasil menemukan metode ilmiah untuk meningkatkan kualitas tanah dan
pertumbuhan tanaman menggunakan campuran berbagai mikroorganisme yang umumnya
terdiri dari bakteri asam laktat (lactic
acid bakteria), purple bacteria, dan ragi (yeast). Higa menamakan metode
ciptaannya itu dengan teknologi effective microorganism (EM) yang sekaligus
menjadi nama paten untuk penemuannya.
2.2.3
Universitas MH
Thamrin (Jakarta)
Yayasan Pendidikan MH. Thamrin yang didirikan di Jakarta oleh Dr. H.
Abdul Radjak, DSOG (Radjak Group),berdasarkan akte notaris No:115 tanggal 24
Agustus 1987, Notaris : Joenoes E.Moegiman, SH, dan beralamat di Jl. Raya Podok
Gede No. 23-25 Kramatjati JakartaTimur dan menempati gedung milik sendiri.
Pendirian Yayasan didorong oleh suatu cita-cita dan tekad ikut
berperan aktif dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pada awal pendiriannya pendidikan yang dikelola adalah pendidikan setingkat kursus, dengan membuka kursus Penolong Orang Sakit (POS), ini berlangsung dari tahun 1982-1983, selanjutnya dikembangkan ke sekolah formal setingkat diploma yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan, antara lain: Akademi Keperawatan, Akademi Gizi, Akademi Analis Kesehatan, Akademi Analis dan Farmasi, Akademi Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Akademi Kebidanan. Mulai tahun 2000, seluruh Akademi yang berada dibawah Departemen Kesehatan dilebur menjadi satu ke dalam sekolah tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) MH. Thamrin, dengan Surat Keputusan Mediknas No. :60/D/O/2005, dan bernaung dibawah Depatartemen Pendidikan, sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indinesia. Disamping STIKES Yayasan Pendidikan MH. Thamrin juga mengelola Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) MH. Thamrin, yang didirikan pada tahun 1996 SuratKeputusan Mediknas No. : 06/D/O/1996. dan Sekolah Tinggi Manajemen danInformatika (STMIK) MH. Thamrin, Surat Keputusan Mediknas No. :106/D/O/2000. STMIK merupakan pengembangan/perubahan dari Akademi Manajemen dan Informatika (AMIK) MH. Thamrin serta Akademimanajemen. MH. Thamrin. Ke depan seluruh sekolah tinggi ada akan digabungmenjadi satu ke dalam satu Universitas. Yayasan Pendidikan MH. Thamrin akan senantiasa akan berperan aktif dalampengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai wawasan luas, bertanggungjawab serta mempunyai kredibilitas yanga tinggi sesuai bidang ilmuyang dipelajarinya dan mampu menjawab tantangan diera globalisasi dengan menyediakan tenaga yang berkualitas.
Pada awal pendiriannya pendidikan yang dikelola adalah pendidikan setingkat kursus, dengan membuka kursus Penolong Orang Sakit (POS), ini berlangsung dari tahun 1982-1983, selanjutnya dikembangkan ke sekolah formal setingkat diploma yang bernaung dibawah Departemen Kesehatan, antara lain: Akademi Keperawatan, Akademi Gizi, Akademi Analis Kesehatan, Akademi Analis dan Farmasi, Akademi Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Akademi Kebidanan. Mulai tahun 2000, seluruh Akademi yang berada dibawah Departemen Kesehatan dilebur menjadi satu ke dalam sekolah tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) MH. Thamrin, dengan Surat Keputusan Mediknas No. :60/D/O/2005, dan bernaung dibawah Depatartemen Pendidikan, sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indinesia. Disamping STIKES Yayasan Pendidikan MH. Thamrin juga mengelola Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) MH. Thamrin, yang didirikan pada tahun 1996 SuratKeputusan Mediknas No. : 06/D/O/1996. dan Sekolah Tinggi Manajemen danInformatika (STMIK) MH. Thamrin, Surat Keputusan Mediknas No. :106/D/O/2000. STMIK merupakan pengembangan/perubahan dari Akademi Manajemen dan Informatika (AMIK) MH. Thamrin serta Akademimanajemen. MH. Thamrin. Ke depan seluruh sekolah tinggi ada akan digabungmenjadi satu ke dalam satu Universitas. Yayasan Pendidikan MH. Thamrin akan senantiasa akan berperan aktif dalampengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai wawasan luas, bertanggungjawab serta mempunyai kredibilitas yanga tinggi sesuai bidang ilmuyang dipelajarinya dan mampu menjawab tantangan diera globalisasi dengan menyediakan tenaga yang berkualitas.
2.2.4
RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit
khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung
dan pembuluh darah (kardiovaskular). Dan diresmikan pada tanggal 9 November 1985.
Pada
tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985
menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini
Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan
Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan
Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita
kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui
Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan
Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.
Pada
tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan
perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan
Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan
demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah
statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian
Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai
Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan
pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana
pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular.
Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good Corporate
Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah
senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui
program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
Akreditasi
dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan
sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis
akreditasi dimaksud yang telah dicapaisi rumah sakit pendidikan oleh
Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS paripurna versi 2012 pada
tahun 2015, serta Akreditasi Internasional Joint Commition International (JCI) pada tahun
2016.
1.
Fasilitas & Ruang Produksi Makanan
Fasilitas
yang memadai untuk melakukan proses produksi makanan dan minuman dari mulai
fasilitas untuk kegiatan penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan,
persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, dan pendistribusian bahan
makanan.
a.
Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan yaitu diterima
bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
Syarat
agar tersedia daftar pesanan bahan makanan berupa jenis dan jumlah bahan makanan yang akan
diterima pada waktu tertentu. Dan tersedianya spesifikasi bahan makanan yang
telah ditetapkan.
Adapun
langkah-langkah penerimaan bahan makanan yaitu:
1.
Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesanan dan
ketentuan spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
2.
Bahan makanan dikirim kegudang
penyimpanan sesuai dengan jenis barang atau dapat langsung ketempat pengolahan
makanan.
b.
Penyimpanan Bahan Makanan
Tersediannya bahan makanan yang siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan.
Adapun syarat yang digunakan pada bahan
makanan yaitu:
1.
Adanya ruang penyimpanan bahan makanan
kering dan bahan makanan segar
2.
Tersedianya fasilitas ruangan
penyimpanan masing-masing bahan makanan sesuai dengan jenis bahan makanan.
3.
Tersediannya kartu stok bahan
makanan/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.
Adapun
langkah-langkah penyimpanan bahan makanan yaitu:
1.
Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat
diterima, segera dibawah ke ruangan penyimpanan gudang atau ruang pendingin.
2.
Apabila bahan makanan langsung akan
digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian penyimpanan bahan
makanan setempat dibawah ke ruang persiapan bahan makanan.
3.
Pemantauan suhu ruangan sangat penting
agar bahan makanan tidak gampang rusak atur suhu sesuai dengan standar.
c.
Pengolahan Bahan Makanan
Sebelum masuk ke proses pengolahan bahan
makanan terlebih dahulu mempersiapkan bahan makanan yang sudah siap diolah
(mencuci, memotong, menyiangi, meracik dan sebagainya) sesuai dengan menu dan
standar resep, standar porsi, standar bumbu, standar pola diet dan jumlah
pasien yang dilayani. Kemudian diolah dengan cara dimasak dengan tujuan
mengubah bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas,
dan aman untuk dikonsumsi.
d.
Pendistribusian Bahan Makanan
Distribusi bahan makanan yaitu proses
penyimpanan makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi kosumen/pasien
yang akan dilayani.
Tujuannya
agar konsumen/pasien mendapatkan makanan sesuai standar pola diet dan ketentuan
yang berlaku.
Adapun syarat yang digunakan yaitu:
1.
Tersedianya peraturan pemberian makanan
rumah sakit
2.
Tersedianya standar porsi yang
ditetapkan rumah sakit
3.
Adanya peraturan pengambilan makanan
4.
Adanya daftar permintaan makanan
konsumsi/pasien
5.
Adanya jadwal pendisrtibusian makanan
yang ditetapkan
Berdasarkan
hasil observasi di RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Di intalasi
gizi dari ruang produksi bahan makanan seperti penerimaan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan,
dan pendistribusian bahan makanan. Sudah sesuai dengan standar apalagi dilihat
dari segi rumah sakitnya yang sudah terakreditas A. Di RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita terdapat dua pentri yaitu pentri pertama adalah pentri yang
terbesar di Instalasi Gizi untuk melayani makanan pasien secara online.
Sedangkan untuk pentri kedua khusus untuk gudang bahan makaanan mentah, basah,
dan segar. Serta terdapat ruang pengolahan bahan makanan yang siap untuk diolah
untuk pasien dan pegawai rumah sakit. Kemudian untuk pembagian sistem
pengolahan bahan makanan menggunakan 2 sistem yaitu dengan diolah sendiri oleh
rumah sakit dan melalui catering. Sedangkan untuk perbandingan di RS. DR M.M
Dunda Gorontalo
menggunakan sistem pelayanan makanan pasien masih secara manual serta ruang
Instalasi Gizi yang ada di RS. DR M.M Dunda fasilitas & ruang pengolahan
bahan makanan terpisah sesuai jenis bahan makanan kering, mentah, dan basah.
Kemudian untuk pembagian sistem pengolahan bahan makanan masih dilakukan oleh
pihak rumah sakit yaitu juru masak.
2.2.5
Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta
pada awalnya merupakan Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta (Jakarta Doping
Control Laboratory) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan
pembinaan prestasi olah raga di indonesia dan membantu Komisi Anti Doping
Indonesia dalam memutuskan keabsahan prestasi seorang atlet, menegakkan Fair
play serta melindungi kesehatan atlet.
Labkesda juga melayani uji laboratorium kandungan
bahan dan zat pada makanan serta minuman.
Tugas Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang
ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 685 tahun 1997
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Pengawasan Doping DKI Jakarta
yang pertama kali adalah pemeriksaan sampel doping atlet Pekan Olah Raga
Nasional ke XIV 9-25 September 1996 di Jakarta sebanyak 1135 sampel.
1.
Fasilitas
dan kelengkapan LABKESDA
a.
Meningkatkan
mutu pengujian sumber daya manusia, dan sarana penunjang secara terus menerus,
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Di Laboratorium
Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta yang didukung oleh personil yang memiliki
kompetensi di bidangnya.
b.
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi
DKI Jakarta menempati 2 Gedung dengan luas 5400 m2, dilengkapi sistem
pengamanan 24 jam. Pengalaman kami memeriksa berbagai sampel dalam jumlah yang
besar, sejak tahun 1996, antara lain: Pemeriksaan Doping, PON, SEA Games
Pemeriksaan Napza, baik pemeriksaan skrining maupun konfirmasi.
c.
Layanan
analisis laboratorium dengan peralatan canggih dan keahlian andal serta
integritas yang tinggi . Kemampuan ini memungkinkan kami memberikan solusi
dalam penanggulangan berbagai masalah kesehatan masyarakat, mulai dari melacak penggunaan
doping oleh atlet, penyalagunaan Napza, Pemeriksaaan mutu obat, makanan dan minuman,
Kimia air, Toksikologi, sampai dengan pemeriksaan penyakit Epidemiologi.
d.
Menjalin
kemitraan dengan Institusi terkait, dengan masyarakat lainnya dan megutamakan
kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan jasa Laboratorium yang bermutu
sesuai standar ISO / IEC 17025 : 2005.
e.
Peralatan
laboratorium
canggih, dengan layanan terbaik, memiliki kompetensi untuk melakukan
pemeriksaan analisa Laboratorium dengan hasil yang akurat, terpercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2.3 Perbandingan
Pelaksanaan Studi Banding
Berdasarkan
perbadingan studi banding yang diikuti mahasiswa Stikes Bmg di dua tempat yakni
bali dan jakarta dengan lima kunjungan institusi di bandingkan dengan institusi
yang ada di tempat tinggal sendiri seperti :
1.
PT.
Aromaduta Rasaprima
Dimana pada PT. Aromaduta Rasaprima jika dibandingkan
dengan perusahan pengolahan daging yang ada di daerah gorontalo mungkin
terbilang masih sangat jauh dikarenakan digorontalo sendiri proses pengolahan daging masih terbilang manual
dengan proses produksi rumahan sedangkan di PT. aromaduta rasaprima juga memproproduksi
dua jenis daging olahan yaitu daging olahan halal dari daging ayam dan sapi
serta daging olahan campuran dari daging babi dan digorontalo hanya ada daging
olahan halal ayam dan sapi saja belum ada daging olahan campuran dari daging
babi. Produksi daging olahan dari PT. aromaduta rasaprima sudah di
distribusikan di banyak daerah seperti lampung, jakarta, makassar dan juga
sudah sampai ke luar negeri sedangkan untuk di gorontalo sendiri masih di
distribusikan dalam daerah.
2.
PT.
Karya Pak Oles Tokcher
PT. Karya Pak Oles Tokcher yang sudah di produksi
dengan adanya pabrik sendiri sedangkan yang di gorontalo masih dalam produksi
rumahan. Serta penggunaan alat saat proses di PT. Karya pak oles tokcher sudah
berstandar dengan alat mesin-mesin canggih dan digorontalo sendiri masih secara
manual menggunakam tangan tanpa ada bantuan dari alat dan mesin. Produknya
mungkin sama menggunakan bahan tradisional, dan pendistribusiannya mungkin
berbeda karna produksi PT. karya pak oles tokcher sudah di distribusikan pada
banyak daerah-daerah di indonesia seperti pulau jawa dan di gorontalo sendiri
`masih di distribusi dalam daerah
3.
Universitas
MH. Thamrin
Perbandingan dengan kampus Stikes Bina Mandiri
Gorontalo adalah Universitas MH Thamrin mempunyai program studi DIII Gizi yang
sudah mencakup 27 angkatan dengan lulusan 1.500 alumni sedangkan untuk S1 Gizi
baru berdiri 4 angkatan sama seperti di Stikes bina mandiri gorontalo dan
fasilitas laboratorium di MH Thamrin lebih lengkap dari mulai laboratorium
kuliner dengan perlengkapan alat seperti mesin pendingin 2, refrigator, lemari
penyimpanan alat dan bahan makanan, kompor listrik, blower, wastafel, dan pada
laboratorium PSG sudah lengkap peralatan antropometri di tambah lagi terdapat
phantom orang dewasa serta badroom digital dan pada laboratorium promkes
terdapat piramida makanan diet rumah sakit dan lemari tempat kartu seperti
kartu menuju sehat dan lifleat tentang kesehatan.
Pada laboratorium Stikes Bina Mandiri Gorontalo hanya
terdapat laboratorium kuliner yang alat-alatnya belum memadai seperti kompor
dan mesin pending hanya 1, sedangkan pada laboratorium PSG hanya ada alat
pengukur antropometri saja dan phantom bayi.
4.
RS.
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Berdasarkan
hasil observasi di RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Di intalasi
gizi dari ruang produksi bahan makanan seperti penerimaan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan,
dan pendistribusian bahan makanan. Sudah sesuai dengan standar apalagi dilihat
dari segi rumah sakitnya yang sudah terakreditas A. Di RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita terdapat dua pentri yaitu pentri pertama adalah pentri yang
terbesar di Instalasi Gizi untuk melayani makanan pasien secara online.
Sedangkan untuk pentri kedua khusus untuk gudang bahan makaanan mentah, basah,
dan segar. Serta terdapat ruang pengolahan bahan makanan yang siap untuk diolah
untuk pasien dan pegawai rumah sakit. Kemudian untuk pembagian sistem
pengolahan bahan makanan menggunakan 2 sistem yaitu dengan diolah sendiri oleh
rumah sakit dan melalui catering. Sedangkan untuk perbandingan di RS. DR M.M
Dunda Gorontalo
menggunakan sistem pelayanan makanan pasien masih secara manual serta ruang
Instalasi Gizi yang ada di RS. DR M.M Dunda fasilitas & ruang pengolahan
bahan makanan terpisah sesuai jenis bahan makanan kering, mentah, dan basah.
Kemudian untuk pembagian sistem pengolahan bahan makanan masih dilakukan oleh
pihak rumah sakit yaitu juru masak.
5.
Laboratorium
Kesehatan Daerah Jakarta
Perbandingannya LabKesDa dengan yang di gorontalo
fasilitas dan alat laboratorium belum selengkap yang di LabKesDa. Di labkesda
dilengkapi dengan peralatan canggih dan penanggulangan berbagai masalah
kesehatan masyarakat seperti penggunaan dopping oleh atlet, penyalagunaan
napza, pemeriksaan mutu obat, makanan dan minuman, kimia air, toksikologi,
sampai dengan pemeriksaan penyakit epidemiologi dan di gorontalo sendiri belum
selengkap di labkesda pemeriksaannya
2.4 Analisis
Pelaksanaan Studi Banding
Studi banding ini bermanfaat
untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang ada di institusi yang di kunjungi baik infrastruktur maupun
dari segi pelayanan serta dapat membandingkan kondisi objek studi di tempat
yang di kunjungi dengan kondisi yang ada di tempat sendiri sehingga bisa
menambah wawasan mahasiswa yang mengikuti program studi banding. Seperti yang
bisa kita lihat dari tempat-tempat yang telah kita kunjungi yaitu:
1.
PT.
Aromaduta Rasaprima
Dimana bisa kita lihat bahwa pada PT Aromaduta
Rasaprima dari proses pengolahan daging menggunakan alat-alat yang canggih
serta sistem didalamnya sudah berstandar MUI, dan proses distribusi sudah
melebar dari dalam negeri sampai keluar negeri.
2.
PT.
Karya Pak Oles Tokcher
Dimana bisa kita lihat bahwa pada PT. Karya Pak Oles
Tokcher tidak hanya menghasilkan satu produk dari tanaman herbal tetapi ada
banyak produk berbahan herbal untuk tujuan kesehatan, kecantikan, dan
lingkungan. Serta dipasarkan produk berdasarkan teknologi EM.
3.
Universitas
MH Thamrin
Dimana bisa kita lihat sebelum menjadi Universitas MH
Thamrin dulunya masih Stikes MH Thamrin dengan delapan jurusan sekarang sudah
menjadi sebelas jurusan yang sudah berubah menjadi Universitas MH Thamrin. Dan
juga mengelolah STIE, STMIK, dan AMIK. Dengan terakreditas sesuai bidang
ilmunya.
4.
RS.
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dimana bisa kita lihat
pada RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita merupakan rumah sakit
khusus yang menjadi pusat rujukan nasional untuk penaganan penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) dan juga sebagai wahana pendidikan, pelatihan,
dan penelitian dibidang kesehatan kardiovaskuler.
5.
Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta
Labkesda awalnya merupakan laboratorium pengawasan
doping jakarta (jakarta control laboratory) yang peralatannya sudah lengkap dan
canggih. Dan jasa pelayanan laboratorium bermutu sesuai standar ISO/IEC
17025:2015.
Laporan studi banding ini dibuat untuk menjelaskan
secara tertulis tentang perjalanan mahasiswa STIKES Bina Mandiri Gorontalo
dalam perjalanannya pada studi banding yang di lakukan di tempat yang di tujuh untuk
melihat perbandingan didaerah yang ditujuh dengan apa yang ada di Gorontalo
sendiri serta berfungsi sebagai referensi untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi mahasiswa STIKES Bina Mandiri Gorontalo yang telah melakukan studi banding.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan diadakan studi banding bagi mahasiswa sangat
bermanfaat karena dengan melihat kegiatan yang sudah dilaksanakan mulai dari:
1.
PT.
Aroma Dua Rasa Prima
PT. Aroma Dua Rasa Prima yaitu tempat pengolahan yang
sudah berstandar MUI yang bertujuan untuk melihat penerimaan makanan sampai
pendistribuan dan juga dari segi penggunaan alat maupun tempat pengolahan
produksi.
2.
PT.
Karya Pak Oles Tokcher
PT. Karya Pak Oles Tokcher yaitu salah satu pabrik pendistribusian
pembuatan obat tradisional yang terdapat
di Bali.
3.
Universitas
MH. Thamrin
Universitas MH. Thamrin adalah salah satu Universitas
yang terdapat di Jakarta yang didalamnya terdapat salah satu program studi S1
Ilmu Gizi yang saat ini berada di bawah naungan fakultas kesehatan dan
merupakan jurusan baru yang berdiri pada tahun 2014 yang peminatnya cukup
banyak dengan fasilitas Laboratorium yang sudah lengkap.
4.
Rs.
Jantung dan Pembulu Darah “HARAPAN KITA”
Rs. Jantung dan Pembulu Darah “HARAPAN KITA” adalah
salah satu rumah sakit yang terdapat di Jakarta yang sudah terakreditas A. Sedangkan
penyelenggaraan makanan pasien sudah berstandar online dan sudah sesuai dengan
yang ditentukan mulai dari proses pengolaha sampai pendistribusian bahan
makanan pada pasien dan pegawai rumah sakit.
5.
LABKESDA
LABKESDA adalah Laboratorium Kesehatan Daerah yang
terdapat di jakarta dengan alat-alat yang digunakan sudah memenuhi standar dan
lengkap. Sehingga kami sebagai mahasiswa yang mengikuti kegiatan Studi Bandig
ini dapat menambah wawasan maupu pengetahuan yang akan diaplikasikan pada diri
sendiri maupun masyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada:
1. Institusi
STIKES
Bina
Mandiri
Gorontalo, kami menghimbau agar kedepannya
studi banding ini dapat di laksanakan di daerah malang contohnya di rumah sakit “Saiful Anwar”, mengingat di rumah sakit
itu fasilitasnya cukup memadai dibandingkan dengan rumah sakit yang pernah kami
kunjungi.
2. Kepada
pihak travel,
kami mengharapkan agar kedepannya lebih memperhatikan kondisi makanannya
mengingat mahasiswa mempunyai banyak kegiatan (agenda). Jadi, proporsi
makanannya itu harus lebih di perhatikan lagi guna mencegah terjadinya sesuatu
yang tidak di inginkan.
3. Kepada
pembimbing, kami selaku mahasiswa mengucapkan terima kasih. Karena atas bimbingan dari bapak dan ibu, kami dapat melakukan
kegiatan studi banding itu sampai dengan selesai. Namun kedepannya kami
menghimbau kepada pembimbing agar kiranya berkenaan untuk memperhatikan lagi kondisi
mahasiwanya saat melakukan kegiatan.
4. Kepada mahasiswa. Kami selaku
mahasiswa penting untuk menjaga etika, sopan santun, perilaku, dan juga
kekompakan. Guna terciptanya rasa solidaritas agar kedepannya kita sama-sama
bisa lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Annisa,
2018.
Sejarah Rumah Sakit Anak Dan Bunda
Harapan Kita (online) https://www.rsabhk.co.id/sejarah. diakses pada 7 Maret 2018.
Farida Iman, 2015. Sejarah Universitas MH. Thamrin. (online) http://imanfarida29.blogspot.co.id.html. diakses pada 7 Maret 2018.
Genom, 2018. Laboratorium kesehatan daerah DKI Jakarta. (online) https://genomuinjkt.wordpress.com. diakses pada 7 Maret 2018.
Pak Oles, 2018. PT
Karya Pak Oles Tokcer. Denpasar Bali: PT Karya Pak Oles Tokcer.
0 Response to "LAPORAN STUDI BANDING BALI DAN JAKARTA OLEH MAHASISWA STIKES BINA MANDIRI GORONTALO"
Post a Comment